LABUHANBATU - Perayaan Natal dan Tahun Baru 1 Januari 2018 merupakan moment berlibur bagi sebagian besar kalangan masyarakat Indonesia. Karena itu, diprediksi akan terjadi mobilisasi masyarakat dari satu tempat ke tempat yang lain. Tak hanya itu, momen ini juga akan munculnya titik konsentrasi massa di tempat tertentu, seperti tempat wisata, pusat perbelanjaan, penyeberangan, terminal dan tempat lainnya.

"Hal itu tentunya, diperlukan adanya konsep pengamanan secara baik dan terarah sebagai langkah pencegahan terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan," ujar Kapolres Labuhanbatu AKBP Frido Situmorang pada apel gelar pasukan dalam rangka operasi Lilin Toba 2017, Kamis (21/12/2017) di halaman Mapolres setempat.

Membacakan amanat Kapolri, Kapolres Frido menjelaskan, operasi tersebut akan dilaksanakan selama 10 hari terhitung sejak 23 Desember 2017 hingga 1 Januari 2018.

"Dalam pelaksanaannya, Polres Labuhanbatu mengerahkan sebanyak 678 personil, dibantu 50 personil TNI serta 166 personil gabungan dari Satpol PP, Dishub, Dinkes, KPLP, Syahbandar dan Senkom. Dimana, para personil tersebut ditempatkan pada 10 Pos pengamanan dan 2 Pos pelayanan guna memberikan pengamanan kamtibmas dan Kamseltibcar lantas," ujar Kapolres.

Kata Frido lagi, untuk perealisasiannya, ada beberapa hal penekanan yang perlu diperhatikan. Di antaranya, meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dari maupun satuan dalam melaksanakan tugas, sehingga mampu merespon secara cepat dan tepat setiap bentuk gangguan kamtibmas yang terjadi, penyiapan dan pemeliharaan kondisi fisik dan mental.

"Seluruh personil harus mempersiapkan dengan baik seluruh peralatan, sarana dan prasarana yang akan digunakan untuk mendukung kelancaran dan keberhasilan operasi, serta mampu melaksanakan tugas dengan penuh rasa ketulusan dan keikhlasan serta semangat pengabdian terbaik," pintanya.

Personil, kata dia, harus mampu memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat dalam menjalankan aktifitasnya, baik ditempat ibadah, tempat tinggal, jalur lalu lintas, lokasi wisata, maupun tempat-tempat lain yang merupakan police hazard.

"Lakukan tindakan proaktif dan antisipasif dengan melibatkan semua fungsi kepolisian serta stake holders terkait untuk menghadapi ancaman aksi teror, sabotase, dan kejahatan berkadar ancaman tinggi, serta cegah kegiatan sweeping yang dilakukan oleh pihak yang tidak berwenang" sebutnya.

Lebih jauh, Kapolres menegaskan, setiap personil harus mampu melaksanakan penegakan hukum secara profesional dan proporsional, serta bertindak secara tegas dan terukur terhadap setiap pelanggaran hukum yang berpotensi menimbulkan gangguan kamtibmas maupun kamseltebcar lantas.

"Perkuat kerjasama yang sinergis dan harmonis dengan seluruh instansi terkait, serta segenap elemen masyarakat dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat," tutup Frido.