Hari pertama kunjungan delegasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) setibanya di Seoul, Korea Selatan, langsung diboyong ke Istana Gyeongbokgung yang terletak di kawasan pusat Kota Seoul.

Istana kaya pernak pernik tradisional Korea itu sangat ramai dikunjungi turis mancanegara, termasuk rombongan PWI berjumlah 11 orang, terdiri para Ketua PWI se-Nusantara dipimpin Sekjen Hendry CH Bangun dan Ketua bidang Luar Negeri PWI yang juga dosen kawasan Asia Timur di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, Teguh Santosa.

“Kemudian malam harinya, delegasi PWI disambut ramah utusan Journalist Association of Korea (JAK) dalam jamuan santap malam di Lantai 18 President Hotel, Seoul,” kata Ketua PWI Sumut dalam keterangan tertulisnya.

Ketika disambut Wakil Presiden JAK, Choi Woosuk, pimpinan delegasi Hendry CH Bangun menjelaskan, kedatangan delegasi selain menjalin kerja sama juga ingin membawa misi memperkenalkan kopi Indonesia yang terdiri banyak jenis dan produknya.

Dalam kesempatan itu Hendry CH Bangun yang dikenal juga anggota Dewan Pers menyerahkan sejumlah produk kopi, termasuk di antaranya Kopi Sidikalang dan Mandheling Kopi.

Wakil Presiden JAK sempat terkejut dengan banyaknya kopi yang diberikan. "Luar biasa. Terima kasih, kami akan mencoba," kata Wakil Pemrednya Chosun Ilbo, salah satu koran kenamaan Korsel.

Dia sangat paham Indonesia, karena sudah pernah mewawancarai Presiden Joko Widodo, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Megawati Soekarnoputri.

Dalam diskusi dengan hidangan kuliner ala chef kelas satu, Choi mengaku kagum dengan demokrasi Indonesia yang aman dalam transisi kepemimpinan dan mengelola keberagaman, serta percaya kerja sama JAK yang beranggotakan sekitar 10.000 wartawan dapat berlangsung positif dan saling bermanfaat dengan PWI sebagai organisasi wartawan terbesar di Indonesia.

"Pertukaran wartawan selama beberapa tahun ini penting bertukar pengalaman dan memahami masing-masing bangsa," terang Choi yang panggilan akrabnya Kenneth.