MEDAN|Dengan dalih uang bongkar muat para kelompok preman memalak para pedagang mau pun pembeli yang sering berada di Jalan Veteran, Jalan Bintang dan Jalan Bulan Pusat Pasar Medan.

Ironis lagi para preman tak segan-segan melakukan pemukulan terhadap pedagang serta  pembeli yang dianggap membandel karena tak mau membayar uang bongkar muat. Uang kutipan liar yang diambil dari pembeli serta pedagang tersebut telah berlangsung sekira setahun lamanya.

Kutipan liar yang diambil dari para pembeli serta pedagang oleh beberapa kelompok preman di Pusat Pasar keseharinnya dapat mencapai hingga Rp 50 ribu bahkan bisa lebih 
 
Menurt mak Ray (45) pedagang asal Pancur Batu, dirinya merasa keberatan terhadap kutipan yang dianggapnya terlalu mengada-ada. Karena kutipan itu terlalu membebani para pedagang yang khususnya pedagang kecil dari luar kota.

"Tolonglah kami semuanya pak..!...Gimana kami mau berusaha lagi sementara yang kami ambil untungnya hanya seperak duaperak. Kalau kutipan ini terus dilakukan silaf-silaf. Jualan kami bisa bangkrut," ucap Mak Roy sembari menenteng bungkusan ikan asin yang baru dibelinya.

Lain halnya, Lae Pardede (48) warga Jalan Pancing, dengan adanya kutipan liar semua para pedagang mengalami kerugian. Karena pengutipan dari pedagang bukan hanya sesekali  namun saja kutipan bisa berkali-kali hingga mencapai 5 kali bahkan bisa lebih.

"Ancoor Lae. Preman-preman busuk itu menguras uang kami para pedagang ini. Kalau terus-terusan begini habislah untung yang kami dapatkan kesehariannya," kata Lae Pardede sembari mengangkat dagangannya ke belakang mobil Pick-Up di kawasan Jalan Bintang.
Para pedagang Jalan Bulan, Jalan Bintang serta Jalan Veteran Pusat Pasar Medan melalui Ketua Himpunan Peduli Pedagang Tradisional Medan Zulkifli Lubis berharap kepada Kapolrestabes Medan agar segera menindak para preman yang telah sangat meresahkan para pedagang serta pembeli.