MEDAN-Aksi mogok angkutan kota (angkot) di simpang Terminal Amplas Medan nyaris diwarnai baku hantam antara peserta aksi dengan masyarakat.

Masyarakat keberatan dengan aksi mogok angkot karena merugikan masyarakat luas. Masyarakat menuding aksi hanya untuk kepentingan kelompok elit supir. Masyarakat kemudian meminta aksi dibubarkan.

Kedua kelompok pun terlibat adu mulut. Peserta aksi ngotot bertahan menggelar aksi sementara masyarakat yang jumlahnya puluhan ngotot meminta aksi dibubarkan. "Demo pergilah ke kantor Gubernur, janganlah masyarakat dirugikan," kata Rido Butar-butar.

Kelompok Rido yang meminta aksi dibubarkan. Mereka menuding aksi hanya untuk kepentingan elit supir. "Mereka ini dulu getol menolak Trans Mebidang, setelah damai, diam dia," ketusnya. Setelah beradu mulut situasi kian memanas. Kedua kelompok pun nyaris baku hantam. Beruntung, ada pihak kepolisian yang melerai.

Meski nyaris bentrok peserta aksi yang dipimpin Ketua Kesper Israel Situmeang tetap bertahan. Polisi kemudian memediasi. Polisi meminta masyarakat yang menolak aksi untuk membubarkan.

"Kita sudah minta mereka juga bergeser ke USU, masyarakat juga bubarlah," kata seorang petugas intel.