MEDAN-Direktur Pelaksana PT Perkebunan Nusantara (PTPN) 3, Nurhidayat menghindar saat hendak diwawancarai perihal pemecatan 9 orang dokter dan 1 staf bagian farmasi.

Nurhidayat merupakan salah satu tamu undangan di acara Dialog Umat Beragama, Tokoh Adat dan Tokoh Masyarakat yang diselenggarakan di Gedung MICC, Jalan Gagak Hitam, Medan. Dia datang dengan didampingi Kepala Biro Sekretariat PTPN 3, Junaidi.

wartawan yang menyapanya dengan cara mengulurkan tangan untuk menyalam seusai Dialog Umat Beragama, berusaha dihindari Nurhidayat. Junaidi berjalan di belakangnya saat hendak keluar dari ballroom MICC.

"Enggak ada itu, tanyakan saja masalahnya ke Humas," kata Nurhidayat saat ditanya tentang nasib 9 dokter yang dipecat.

Hingga beberapa meter menjelang koridor bagian depan ballroom, medanbisnisdaily.com terus mengikuti Nurhidayat sembari mengajukan pertanyaan apakah tetap akan memecat karyawan-karyawan PTPN 3 tersebut. Namun dia tetap tak mau berkomentar dan berusaha secepatnya menjauh.

"Tanyakan saja ke bagian Humas terkait persoalan itu," ucapnya ketus.

Kepada Junaidi, wartawan mempertanyakan uang pesangon yang ditransfer ulang atau dikembalikan para dokter yang dipecat ke pihak PTPN 3. Dia mengaku tidak mengetahui hal tersebut.

"Nggak tahu saya apakah mereka melakukan itu, masalahnya sudah selesai," ujar Junaidi.

Sebagaimana diketahui, Oktober lalu manajemen PTPN 3 memecat 9 orang dokter berikut seorang pekerja bagian farmasi setelah melalui proses assessment. Namun kemudian mereka menolak pemecatan tersebut setelah mengetahui assessment tak lebih hanya jebakan.

"Assessment oleh manajemen PTPN 3 adalah akal-akalan, itu cara mereka untuk membenarkan pemecatan terhadap kami," kata salah seorang dokter yang ikut dipecat dan telah pula mengembalikan uang pesangonnya, Ranita Sinulingga.