JAKARTA - Jelang Pilkada Kabupaten Dairi yang terkenal sebagai daerah penghasil kopi Sidakalang mulai ramai diperbincangkan di media media massa dan masyarakat Kabupaten Dairi.

Bahkan dari hasil pra penelitian INES di media media massa dan medsos sudah banyak nama nama tokoh yang bermunculan yang bakal punya potensi untuk maju dalam Pilkada Kabupaten Dairi. Tentu saja ini sangat menarik untuk diteliti bagaimana respon masyarakat Kab Dairi jelang penyelenggaraan pemilihan Bupati terhadap para tokoh tokoh yang bakal maju sebagai cabup dan untuk mengukur kinerja pemkab Dairi selama 5 tahun terakhir.

Dan dalam peneltian pra Survey melalui pemberitaan media massa lokal dan di sekitar Masyarakat, muncul nama tokoh-tokoh yang disebut- sebut bakal maju Dalam Pilkada Kabupaten Dairi. Tokoh-Tokoh tersebut adalah: Depriwanto Sitohang, Eddi KA Berutu, Parlindungan Sinaga, Bukit Tambunan, Nikson Silalahi dan Sabar Panggabean.

Yang menarik, ternyata hasil temua INES, Masyarakat Kabupaten Dairi, dengan tegas menolak adanya politik dinasti dimana anak Bupati Dairi Depriwanto Sitohang juga maju sebagai bakal calon Bupati Dairi.

Lantas siapakah yang akan berpeluang memimpin Kabupaten Dairi 2018 mendatang? Dari temuan surevei INES, ternyata sosok Eddy Berutu punya potensi yang sangat besar untuk terpilih sebagai Bupati Dairi.

Hal ini disebabkan masyarakat Dairi ingin ada tokoh baru yang bisa membawa perubahan bagi kehidupan ekonomi masyarakat Dairi.

Saat para responden ditanyakan, soal sejauh mana kenal dengan tokoh yang akan maju Pilkada. Didapatkan jawaban responden tertinggi menyatakan mereka tahu/mengenal Depriwanto Sitohang sebanyak 68,3 persen.

Selanjutnya ada nama Eddy Kelleng Ate Berutu yang dikenal oleh 66,7 persen responden disusul oleh Bukit Tambunan yang dikenal oleh 62,4 persen responden. Kemudian Parlindungan Sinaga yang dikenal oleh 60,3 persen responden, Nikson Silalahi 58,4 persen responden dan terakhir ada nama Sabar Panggabean yang dikenal oleh 55,6 persen responden.

Namun ketiak ditanya tentang siapakah tokoh yang paling bisa diterima masyarakat, secara mengejutkan Eddy Kelleng Ate Berutu muncul sebagai tokoh yang paling bisa diterima oleh semua kalangan masyarakat Kabupaten Dairi dengan 76,4 persen responden.

Selanjutnya nama Parlindungan Sinaga dengan 61,2 persen responden, disusul Depriwanto Sitohang dengan 57,4 persen responden. Bukit Tambunan 56,2 persen responden, Sabar Panggabean 54,1 persen, Nikson Silalahi dengan 52,4 persen responden.

Untuk tingkat elektabilitas calon bupati denganpertanyaan terbuka, "siapakah yang akan anda pilih jika pemilihan Bupati Dairi diadakan hari ini?”.

Lagi-lagi nama Eddy Kelleng Ate Berutu mendapatkan suara terbanyak dengan 33,7 persen suara responden, yang disusul oleh Depriwanto Sitohang dengan 21,2 persen suara responden, Parlindungan Sinaga dengan 10,5 persen suara responden, Bukit Tambunan 9,6 persen, Nikson Silalahi 4,3 persen dan terakhir Sabar Panggabean 7,4 persen, sedangkan responden yang belum memilih 13,3 persen responden.

Sedangkan dalam pertanyaan tertutup melalui kuisioner, Eddy Kelleng Ate Berutu mendapatkan kenaikan suara sebesar 3,5 persen menjadi 37,2 persen suara responden. Depriwanto Sitohang turun menjadi 20,7 persen, sementara Parlindungan Sinaga naik menjadi 11,8 perrsen. Kemudian Bukit Tambunan 9,4 persen, Nikson Silalahi 4,1 persen dan Sabar Panggabean 6,2 persen sedangkan yang belum memilih sebanyak 10,6 persen.

Dengan hasil tersebut, bisa dipastikan, Edyy termasuk tokoh yang paling berpeluang menjadi pemimpin Kabupaten Dairi 2018 mendatang.

Dalam survei kali ini, INES melibatkan 1.220 responden dari populasi jumlah penduduk Kab Dairi sebanyak 279.090 jiwa dengan margin of Error +/- 2.8 persen, dan tingkat Kepercayaan 95 persen.

"Pengambilan sampel sebagai respoden dalam survei jajak pendapat Kab Dairi mengunakan Metaode Multistage Random sampling yang tersebar secara proposional di 10 Kecamatan di Kab Dairi," ujar Direktur Eksekutif INES, Chaeeudin Affan, Kamis (07/12/2017).

Lanjut dia, survei ini dilakukan dengan mengunakan wawancara melalui telpon kepada sebanyak 990 Responden Dan selebihnya mengunakan kuisioner tertutup melalui tatap muka dengan surveyor, yang dilakukan pada 22-November- 1 Desember 2017.***