SUKOHARJO - Wakil Ketua MPR RI, sekaligus politikus Partai Golkar, Mahyudin berharap, agar nantinya Panglima TNI yang baru bisa diterima masyarakat luas.

Jika tampuk pimpinan TNI sebelumnya, yakni Jenderal Gatot Nurmatyo sudah berjalan dengan baik kata dia, maka penggantinya nanti harus lebih baik lagi.

"Kemarin kan Marsekal Hadi Tjahjanto sudah menjalani uji kelayakan di DPR, dan temen-teman di DPR secara keseluruhan menerimanya. Jadi jika nanti dilantik, ya harapan saya bisa lebih baik," ujar Mahyudin usai memberikan Sosialisasi Empat Pilar MPR, Kamis (7/12/2017) di Gedung Sri Rahayu Sukoharjo Jawa Tengah.

"Kemarin pak Gatot saya rasa cukup diterima masyarakat, bahkan juga dikenal dekat dengan para ulama dan lainnya. Ini saya rasa perlu ditingkatkan dan dilanjutkan penggantinya nantinya," tandasnya.

Saat ditanya alasan pergantian Panglima TNI, Mahyudin menjelaskan, hal itu adalah hak prerogatif Presiden.

"Iya memang pak Gatot itu kan pensiun akhir Maret 2018. Tapi ya ini hal yang biasa, hal yang wajar, dan sekali lagi sepenuhnya adalah hak Presiden," tandasnya.

Selanjutnya kata dia, beberapa pekerjaan rumah juga menanti Panglima TNI yang baru nantinya. Salah satunya kata dia, adalah soal alutsista TNI, kesejahteraan anggota TNI dan lainnya.

"Sampai saat ini kesejahteraan Anggota TNI juga perlu diperbaiki secara keseluruhan. Kemudian soal persenjataan, serta beberapa kewajiban dan tugas TNI yang berkenaan dengan menjaga keutuhan NKRI," pungkasnya.

Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo mengusulkan calon tunggal Panglima TNI pengganti Jenderal Gatot Nurmantyo, yakni Marsekal Hadi Tjahjanto.

Selasa kemarin, calon Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto mengikuti uji kelayakan dan kepatutan dengan Komisi 1 DPR yang memakan waktu hampir 7 jam lebih. Hadi sempat memaparkan visi dan misinya kepada DPR sebelum melakukan pendalaman menjawab pertanyaan dari 10 fraksi yang ada.

Suasana saat uji kelayakan calon Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto dengan Komisi I DPR, begitu cair. Wakil Ketua Komisi I, Hanafi Rais mengatakan jiwa "Arek Malang" Hadi sempat terlihat saat rapat berlangsung.

"Iya, Malangnya terasa tadi. Jiwa Arek Malang sekali beliau. Aremanya keluar pokoknya," ucap Hanafi usai rapat uji kelayakan di Komplek Parlemen, Jakarta, Rabu (6/12). ***