MEDAN - Gempa bumi kembali melanda wilayah sekitar Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara, Kamis (7/12/2017) sekira pukul 07.38 WIB. Hasil analisis Balai Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan, gempabumi berkekuatan 3,2 skala richter terjadi dengan koordinat episenter pada 1,49 LU dan 99,25 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 10 km arah Barat Daya Tapanuli Selatan, Sumatera Utara pada kedalaman 10 km.

Kepala BBMKG Wilayah I, Edison Kurniawan dalam siaran persnya menjelaskan hasil analisis pada peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan laporan dari masyarakat, gempabumi ini dirasakan di Padangsidimpuan dengan intensitas gempabumi I-II SIG-BMKG (II-III MMI). Namun sampai saat ini belum ada laporan kerusakan dari lapangan.

“Ditinjau dari kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempa bumi ini termasuk dalam klasifikasi gempabumi dangkal. Dan berdasarkan karakteristik sinyal gempabumi menunjukkan jenis gempabumi tektonik yang diduga akibat aktivitas Sesar Sumatera pada Segmen Angkola,” ungkapnya.

Dia mengimbau kepada masyarakat di sekitar wilayah Kota Padangsidimpuan agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak bertangjungjawab.

“Masyarakat juga diimbau untuk mengikuti arahan pemerintah daerah melalui BPBD dan mengikuti perkembangan informasi gempabumi susulan dari BMKG,” jelasnya.

Sebelumnya, tanggal 4 Desember 2017 juga terjadi dua kali. Pertama, terjadi sekira pukul 00.01 WIB dengan kekuatan 3 skala ritcher, gempa terjadi pada titik koordinat episenter 1,17 Lintang Utara (LU) dan 99,33 Bujur Timur (BT).

Gempabumi berikutnya terjadi pukul 00.06 WIB dengan parameter berkekuatan yang sama, pada koordinat episenter 1.70 LU dan 99.35 BT. Untuk jaraknya 15 km Timur Laut Tapanuli Selatan.