JAKARTA - Menurut Wakil Ketua MPR sekaligus Ketua DPD RI, Oesman Sapta Odang, Pahlawan Indonesia lahir bukan hanya dari satu suku ataupun dari golongan agama tertentu.

Hal ini ia tegaskan dalam memberi Sosialisasi Empat Pilar kepada anggota Paguyuban Marga Tionghoa Seluruh Indonesia, Kamis (7/12/2017) di Jakarta.

"Pahlawan yang memerdekakan Indonesia dari berbagai suku dan agama. Semua berjuang untuk memerdekakan Indonesia," ujarnya.

Diceritakannya, saat Sumpah Pemuda II pada Oktober 1928, tempat dimana acara itu diselenggarakan, rumahnya saat itu adalah milik orang Tionghoa.

Jadi kata Osos siapapun tidak boleh menutup sejarah. "Tak boleh menutup sejarah yang baik," ujarnya.

Dalam kesempatan itu Oesman Sapta juga berharap, agar kita juga tidak pernah ragu dengan Pancasila. "Nilai-nilai Pancasila melindungi kita," paparnya.

Lebih lanjut dikatakan Osos, Pancasila merupakan dasar negara yang sudah final.

Oesman Sapta mengajak nilai-nilai Pancasila diimplementasikan dalam kehidupan keseharian. "Orang yang berdagang dengan memegang nilai Pancasila jauh lebih bagus dengan yang tidak memegang Pancasila," ungkapnya.

"Bila tidak memegang nilai Pancasila, ia akan merugikan rakyat," pungkasnya.***