MEDAN-Festival Danau Toba (FDT) 2017 digelar di kawasan wisata Sipinsur, Desa Pearung, Kecamatan Paranginan, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbaas), Sumatera Utara, 6-9 Desember 2017.

Even wisata nasional ini akan dipenuhi dengan hiburan musik dan budaya, aneka perlombaan dan pertandingan olahraga.

"Sejak pembukaan hingga penutupan, pagi hingga malam hari, seluruh waktu diisi dengan aneka kegiatan," kata Sekretaris Panitia FDT yang juga Kepala Bidang Sejarah Purbakala Dinas Pariwisata Kabupaten Humbahas, Unggul Sitanggang, didampingi Kadis Pariwisata Sumut Elisa Marbun dalam konferensi pers, di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro, Medan, Senin (4/12/2017).

Hari pertama FDT (6/12), pada pagi hari diisi dengan acara seminar yang diselenggarakan di Pendopo Kantor Bupati Humbahas dengan jumlah peserta 100 orang yang terdiri dari unsur pemerintahan dari tujuh kabupaten di kawasan Danau Toba, praktisi dan pegiat kepariwisataan serta kebudayaan, akademisi dan sebagainya.

Kata Elisa, seminar ditujukan guna merumuskan rekomendasi kebijakan di masa depan yang harus dijalankan bersama-sama demi menjadikan Danau Toba sebagai destinasi wisata berbasis geopark yang bertaraf internasional.

Perlombaan olah vocal (vocal group) serta pertunjukan pentas seni budaya menjadi agenda hiburan lain pengisi hari pertama ini. Pakpak Bharat, Simalungun, Sibolga dan Medan, masing-masing menjadi daerah yang menampilkan pertunjukan kebudayaan.

Hari kedua (7/12), selain opening ceremony kepada pengunjung FDT akan disuguhi sejumlah acara memikat. Salah satunya adalah lomba lari lintas alam sejauh 9,2 km yang mengambil titik start dan finis di Simpang Empat Mess Bakkara.

"Acara yang satu ini milik Kementerian Pariwisata. Sudah ada peserta dari Bandung, Bali dan wilayah lain di luar Sumut yang menyatakan turut serta," kata Unggul.

Pemilihan Ucok dan Butet yang akan dijadikan sebagai Duta Geopark, hiburan musik oleh artis-artis nasional, pesta kembang api dan pentas pertunjukan seni budaya dari berbagai kabupaten di Sumut, secara berturut-turut menjadi suguhan kegiatan berikutnya hingga malam hari.

"Untuk pemilihan Ucok dan Butet sudah terdapat 40 orang yang mendaftar. Di acara pembukaan akan ada penyambutan kepada tamu-tamu dengan membentangkan ulos sepanjang 600m yang pernah mendapatkan rekor MURI," kata Unggul.

Hari ketiga (8/12) ditandai dengan digelarnya perlombaan paduan suara dengan peserta berasal dari tujuh kabupaten di kawasan Danau Toba. Diselenggarakan di aula kantor Bupati Humbahas, masing-masing peserta menampilkan lagu dengan tema Danau Toba. Diikuti adu kehebatan meniup seruling yang diadakan di lokasi wisata Sipinsur.

"Oleh Kemenpar terdapat dua even perlombaan yang diselenggarakan di hari ketiga ini; lomba renang di perairan Danau Toba dan pertandingan dragon boat (solu bolon) di pantai bebas Bakkara," ujar Unggul.

Perlombaan renang berjarak 200 m dengan peserta berusia antara 17-40 tahun. Sementara ini peserta pertandingan dragon boat yang sudah mendaftar datang dari Samosir, Humbahas, Toba Samosir dan Taput.

Sebagaimana hari-hari sebelumnya kegiatan di malam hari diisi dengan pertunjukan pentas seni budaya dari berbagai kabupaten di Sumut. Plus penampilan artis nasional.

Penutupan FDT (9/12) akan dilakukan oleh Gubernur Sumut Erry Nuradi. Sekaligus pada hari ini diserahkan hadiah bagi seluruh pemenang dari semua perlombaan.

"Menambahkan acara-acara tadi, setiap harinya di 40 booth yang tersedia berlangsung pameran potensi setiap kabupaten/kota di Sumut. Khususnya potensi budaya dan pariwisata. Dalam hal ini juga dilibatkan sejumlah BUMN dan BUMD," kata Unggul.

Mencermati seluruh rangkaian acara yang akan digelar di FDT 2017, pegiat Geopark Kaldera Toba Karmel Simatupang menyatakan, panitia penyelenggara belum berfikir inovatif. Sebagai sebuah hajatan yang dilaksanakan di destinasi wisata bertaraf internasional seharusnya Pemprovsu dan Pemkab lebih kreatif.

"Saya melihat tidak ada yang baru dari even-even yang akan dilaksanakan di FDT kali ini. Masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya," tegas Karmel.