TOBASA-Secara mendadak seorang bidan tenaga sukarela di desa terpencil di Desa Sipagabu, Kecamatan Nassau, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) yang bekerja selama dua tahun tanpa gaji kini diangkat menjadi pegawai honor daerah.

Pernyataan ini disampaikan langsung Bupati Tobasa Darwin Siagian, saat menyampaikan sambutannya setelah mendengar paparan kepala desa setempat bahwa desa terpencil itu dengan jumlah penduduk 1.100 jiwa tidak didampingi bidan pemerintah, namun oleh seorang bidan tanpa digaji.

"Kami nyatakan hari ini bidan desa yang sudah mengabdi secara sukarela Hernita Pane kami angkat menjadi bidan tenaga honorer, " ujar Darwin di Desa Sipagabu, Kecamatan Nassau.

Bupati yang dalam kunjungannya bersama Dirjen Kementerian ESDM dan Ketua Komisi VII DPRRI Gus Irawan untuk meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Hidro Mikro(PLTMH) itu, menanggapi bahwa selama ini masyarakat di desa terpencil dan terisolir itu kesehatannya terjaga karena bantuan seorang bidan yang tak diupah sangat perlu diapresiasi. Karena itu, Bupati mempertegas bahwa pengangkatan bidan Hernita sebagai pegawai honor resmi.

"Bagaimana Pak Gus Irawan, bagaimana Ketua DPRD Pak Boyke Pasaribu, " tanyanya seraya dijawab sangat setuju.

Mendengar pernyataan Bupati, sontak Hernita histeris dan menangis. Ia mengaku bahagia. Karena, semenjak dia tinggal di desa yang diklaim menjadi kawasan margasatwa itu sudah dua kali mengajukan lamaran untuk menjadi bidan, tapi belum pernah berhasil.

Menurut lulusan salah satu akademi kebidanan dan sudah menikah dengan warga setempat ini kebahagiaan telah berpihak kepadanya.

"Terima kasih Pak Bupati, terima kasih Pak Gus Irawan, terima kasih Pak Ketua DPRD Tobasa Boyke Pasaribu, " ucapnya disambut gembira seluruh warga.

Pengakuan warga setempat, Minar Tambunan, Desa Sipagabu berjarak sekitar 150 Km dari Balige, ibukota Tobasa. Di desa tersebut jaringan komunikasi tidak ada sebagaimana di desa lain.

Ia menjelaskan, bukan tidak ada bidan, tetapi petugas yang diangkat pemerintah belum pernah bertugas.

"Mungkin jarak dan komunikasi serta masyarakatnya yang miskin membuat bidan yang ditugasi enggan bertugas di sini, " ungkapnya.

Ia dan warga lainnya ikut bahagia dengan pengangkatan Hernita jadi bidan pegawai honor.