MEDAN-Ratusan Karyawan PT Kraton dan massa LSM Perintis berkumpul di depan kompleks Royal Condominium, Jalan Palang Merah Medan, Medan, Senin (4/12/2017). Mereka hendak berunjuk rasa ke Kantor Konjen China.

Sebelum mendatangi Royal Condominium, massa telah mendemo kantor Konsulat Jenderal China di Jalan Walikota, Medan. Tidak ada yang menerima massa di Jalan Walikota. Massa kemudian bergeser ke Royal Condominium, karena sebelumnya Konsul China memediasi persoalan PT CHEC, perusahaan asal China dan PT Kraton di kondominium itu.

Humas PT Kraton, Hendra Silitonga yang memimpin aksi demo menuturkan, PT CHEC dan PT Kraton selama ini terikat kontrak kerja sama, di mana Kraton dikontrak sebagai suplier redimix (beton) dalam proyek pembangunan jalan tol Kualanamu-Amplas. Di tengah jalan, CHEC malah mengontrak perusahaan lain dalam pengadaan beton. Jelas saja Kraton merugi.

Selain memutus kontrak sepihak, kata Hendra, CHEC ternyata meninggalkan tunggakan sebesar Rp 20 miliar pada Kraton. Konsul China kemudian memediasi kedua belah pihak.

"Terakhir tersisa Rp 2 miliar. Waktu itu, Mr Liu dari Konsul sudah berjanji akan membantu penyelesaian sampai Oktober. Tapi sampai sekarang tidak jelas," kata Hendra.

Menurut Hendra, tunggakan yang ditinggalkan CHEC menyebabkan perusahaan merugi. Belum lagi bila dihitung sarana dan prasarana yang telah dibangun Kraton dalam kontrak dengan CHEC dalam proyek ini. "Karyawan terancam tidak gajian," ungkapnya.

Demi menuntut janji penyelesaian dari Konsul, massa aksi berkumpul di depan kompleks Royal Condominium. Mereka tertahan di depan pintu masuk kompleks. Musik dari penguat suara di atas truk yang dibawa massa pun dihidupkan.

Ada puluhan personel polisi yang mengawal jalannya aksi. Pihak kepolisian kemudian menemui Hendra sebagai pimpinan aksi dan menanyakan tuntutan massa. "Biar kami sampaikan ke dalam," kata seorang personel intel Polsek Medan Kota pada Hendra.

Tak lama berselang, personel kepolisian kembali menemui pengunjuk rasa. Kepolisian menyampaikan bahwasanya tidak ada kantor Konjen China di Royal Condominium. "Kalau pertemuan dulu digelar di sini, iya, tapi kantornya bukan di sini," kata personrl kepolisian kepada pengunjuk rasa.

Mengetahui hal ini, pemimpin aksi kemudian berkonsolidasi untuk menentukan langkah selanjutnya.