MEDAN – Curah hujan yang tinggi di beberapa titik Kota Medan mengakibatkan pemukaan air Sungai Deli meningkat tajam. Kondisi ini membuat sejumlah masyarakat yang tinggal di pinggiran daerah aliran sungai (DAS) merasa was-was. Hal itu diungkapkan Rusli, seorang warga yang bermukim di pinggiran Sungai Deli. Dikatakannya, mereka merasa khawatir akan kebocoran atau bahkan tanggul pecah dengan pemukaan air sungai yang saat ini terus meninggi.

“Kita takut benteng pecah atau air meluap melibihi batas benteng, kalau itu terjadi, seluruh warga yang tinggal di pinggiran benteng sungai, bisa kebanjiran,” sebut Rusli kepada Metro24Jam, Minggu (3/12/2017).

“Jadi saat ini kami masih waspada menantu air sungai yang meluap,” sambung pria yang menetap di Kelurahan Pekan Labuhan itu.

Dijelaskan pria 63 tahun itu, kewaspadaan mereka meluapnya air Sungai Deli, karena air kiriman dari gunung dan tertahan dengan air pasang laut. Sehingga, volume air Sungai Deli ?semakin tinggi tertahan di sepanjang areal benteng Medan Labuhan.

“Benteng ini sudah pernah dua kali jebol, sehingga kebanjiran melanda seluruh masyarakat hingga melebihi 1 meter. Mudah-mudahan kondisi benteng yang belum sepenuhnya dibangun permanen tidak memberikan musibah seperti tahun sebelumnya. Kami, tetap waspada sampai malam hari,” harap Rusli.

Terpisah, Camat Medan Labuhan, Arrahman Pane dikonfirmasi mengaku pihaknya melalui lurah dan kepling telah mensurvei kondisi air yang semakin tinggi, selain itu mengimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada.

“Ini sudah ?kita kordinasikan dengan pihak Badan Penanggulan Bencana Daerah Kota Medan, jadi seluruh staf kecamatan sudah keliling untuk memberitahu warga agar waspada,” kata Arrahman.