MEDAN-Tokoh masyarakat Sumut RE Nainggolan mengaku tidak terlibat politik praktis. Mantan Sekdaprovsu ini menegaskan dirinya tidak masuk dalam kepengurusan partai politik.

Penegasan ini disampaikan RE Nainggolan terkait isu bahwa namanya masuk dalam kepengurusan DPD Partai Hanura Sumut yang diketuai Kodrat Shah, yang dilantik Ketua Umum DPP Partai Hanura, Oesman Sapta Odang, di Lapangan Benteng, Jalan Imam Bonjol, Medan.

"Kalaupun nama saya sempat dicantumkan di sana, saya sangat mengapresiasi atas dukungan dan kepecayaan para tokoh Hanura kepada saya. Namun saya sebagai anggota Wali Amanat USU tidak dibenarkan untuk itu," tegas RE Nainggolan dalam siaran persnya yang diterima.

Menurut RE Nainggolan, ketentuan itu tertuang dalam Peraturan Pemerintah No 16 Tahun 2014 tentang Statuta USU dan Peraturan Majelis Wali Amanat Universitas Sumatera Utara (MWA USU) Nomor 16 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kelola Universitas Sumatera Utara (Ortala USU).

Di mana keberadaan MWA diatur dan tugas pokok dan fungsinya di USU diatur secara resmi. USU merupakan lembaga pendidikan negeri yang pengelolaannya mengaacu kepada peraturan pemerintah atau Badan Usaha Milik Negara non profit.

"Kita berharap tetap bisa saling sinergi dengan tokoh-tokoh politik di Sumut maupun nasional untuk mewujudkan dunia pendidikan tinggi yang bermutu," harapnya.

RE Nainggolan mengatakan, saat ini dirinya fokus untuk kegiatan kemasyarakatan, antara lain pemerintahan, pendidikan, lingkungan seperti Danau Toba dan kemanusiaan.

"Harapan saya, tahun politik yang akan datang, tetap memberikan rasa damai sejahtera di Sumut dan Indonesia. Biarlah perbedaan menjadi kekayaan bagi kerukunan kita," katanya.