MEDAN-Hampir sepekan Presiden Jokowi berada di Sumatera Utara dengan rentetan agenda kunjungan kerjanya. Selama Jokowi berada di Medan tidak ada satu pun kasus street crime yang terjadi.

Tentu ini merupakan satu keberhasilan TNI Polri dalam menjaga kamtibmas. Kodam I Bukit Barisan, Kodim 0102 BS, Polda Sumut dan Polrestabes Medan dan jajarannya merupakan orang yang paling bertanggung jawab atas rasa aman di Sumatera Utara. Namun rasa aman itu harusnya bukan hanya saat moment kedatangan Presiden Jokowi saja.

Menurut Tokoh Mitra Kamtibmas Sumut Rajamin Sirait menilai kedatangan Presiden Jokowi haruslah dilakukan pengamanan ekstra. Apalagi hampir sepekan presiden berada di Sumatera Utara.

“Memang keberhasilan TNI Polri patut kita apresiasi dalam rentetan kunjungan kerjanya di Sumuter Utara. Terlebih pesta dalam pesta pernikahan puterinya. Ancaman teroris dipastikan tidak ada. Hal ini tak terlepas dari kecerdasan TNI Polri dalam memberikan rasa aman,” ungkap Rajamin pada wartawan.

Sambung Rajamin lagi, masyarakat tentunya ingin merasakan aman. Pengamanan rangkaian kegiatan Jokowi di Sumatera Utara adalah contoh bagaimana masyarakat benar-benar merasakan kehadiran TNI Polri.

“Masyarakat kita tentunya ingin merasakan aman setiap hari. Namun itu belum bisa mengingat rasio atau jumlah Polri di Sumut dibanding masyarakat kita. Pola pikir masyarakat dengan Polri berbeda. Bagai dua sisi mata uang,” terang dia lagi.

Sebagai contoh lain, kata Rajamin lagi, mengapa di Singapura tidak dijumpai polisi di jalan. Polisi disana hanya berpatroli saja. Pola pikir masyarakat di Sumut masih semrawut.

“Masyarakat kita masih ingin polisi hadir di tengah-tengah masyarakat. Contoh, kemacetan lalu lintas. Kalau tidak ada polantas di jalan, kendaraan pasti semrawut. Artinya pola pikir masyarakat kita juga masih semrawut,” tandas Rajamin.