MEDAN-Tentang adanya perwakilan pihak USU mendatangi keluarga Imanuel Silaban atau Nuel (26) guna menawarkan perdamaian sebagai buntut penganiayaan puluhan satpam kampus, Kepala Kantor Humas USU, Elvi Sumanti, membantah.

"Tidak pernah ada informasi itu pada saya. USU tidak pernah memaksa siapapun untuk mengadakan perdamaian," katanya.

Sebagaimana diberitakan, pengacara keluarga Nuel Ronald Syafriansah menyebutkan beberapa orang dari USU datang ke rumah keluarga Nuel di Medan tak lama setelah dia menjalani rawat jalan. Kemudian diikuti dengan tawaran yang sama yang disampaikan melalui telepon.

"Mereka mendesak agar mau berdamai dengan alasan Nuel tengah diadukan untuk perkara lain ke Polresta Medan," kata Ronald.

Pangkal persoalan antara keluarga Nuel dengan pihak USU adalah penganiayaan puluhan satpam USU di kampus Fakultas Ilmu Budaya (19/10/2017). Akibatnya Nuel sempat menderita luka berat dan dirawat di ruang ICU RS Columbia Asia. Sampai hari ini pihak USU belum pernah menyampaikan pengusutan terhadap kasus tersebut, termasuk para pelakunya. Justru menawarkan perdamaian.

"USU masih mengharapkan keadilan sesuai dengan hukum. Siapa yang salah dihukum karena semua sama di mata hukum," kata Elvi.

Lebih jauh Elvi menegaskan, pihak USU siap menghadapi gugatan hukum keluarga Nuel. USU menginginkan keadilan dijalankan. Kalau ternyata berada di pihak yang salah, USU siap dihukum.

Sebagai pengacara, Ronald mengataka,n pihaknya tidak akan mau berurusan dengan kemungkinan terjadinya perdamaian antara keluarga Nuel dengan USU. Sesuai dengan kapasitasnya mereka hanya terlibat dalam pengusutan dari aspek hukum.

"Selambat-lambatnya minggu depan selaku pengacara kami akan berkirim surat ke Polresta Medan mempertanyakan perkembangan pengusutan kasus atas pengaduan keluarga Nuel," tegas Ronald.

Selain surat juga akan dikirimkan ke Komnas HAM dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).