PEKANBARU - Perampokan dan pembunuhan terhadap sopir GoCar Pekanbaru bernama Ardhie Nuraswan diduga telah direncanakan oleh enam orang pelaku, di mana empat diantaranya berhasil diciduk aparat Polresta Pekanbaru di tiga lokasi terpisah.

Untuk menelusuri jejak kasus ini, pihak berwajib mengawalinya dengan menyelidiki siapa orang yang memesan GoCar kepada Ardhie. Dari situlah terungkap, ternyata keenam pelaku naik di depan Karaoke Koro-koro Pekanbaru. Ini diperkuat dengan rekaman CCTv yang dikantongi polisi.

Usut punya usut, sebelum Ardhie datang, ternyata ada dua sopir GoCar yang dibatalkan pemesanannya oleh para pelaku. Alasannya karena mobil yang menjemput tersebut punya nilai jual (Kendaraan) yang rendah dipasaran. Memang niat awal mereka adalah mengambil mobil targetnya.

Barulah saat Ardhie tiba dengan mobil Ertiga putih berpelat BM 1654 NV, keenam pelaku sepakat melancarkan rencananya. Pelaku berfikir, kendaraan itu punya nilai tinggi jika berhasil diambil dari tangan sopirnya. Modusnya, mereka minta diantar ke daerah Payung Sekaki, Pekanbaru.

Diperjalanan itu pulalah nyawa korban dihabisi. Leher Ardhie dijerat menggunakan tali. Setelah lemas, tubuh korban ditarik ke bangku belakang lalu dibunuh. Diduga jasadnya dibuang ke daerah Kabupaten Siak, hingga ditemukan warga dalam kondisi sudah menjadi tulang belulang.

Kapolresta Pekanbaru Kombes Susanto, Selasa (28/11/2017) siang menuturkan, kasus ini bukan pencurian mobil biasa, melainkan disertai dengan kekerasan hingga mengakibatkan Ardhie meninggal dunia. Untuk memburu empat orang tersebut, Polresta Pekanbaru membentuk tiga tim.

Akibat perbuatannya ini, keempat pelaku serta dua orang lainnya yang ditetapkan sebagai DPO terancam dihukum berat. Bukan tanpa alasan, pertama perbuatan tersebut sudah direncanakan, dan kedua mereka terbilang nekat, sampai-sampai menghabisi nyawa Ardhie demi mendapatkan mobilnya.

Adapun inisial keempat pelaku yang ditangkap itu antara lain VH dan MT yang diciduk di perbatasan Pekanbaru - Kampar, LP didaerah Simalungun Sumatera Utara serta FS di Banten Jawa Barat. Dengan ini, Polresta Pekanbaru akhirnya mengungkap misteri hilangnya Ardhie. ***