MEDAN-Pernahkah Anda melihat wortel yang mulai dari pangkal sampai ujung diameter lingkarnya hampir sama besarnya dan ujung wortel tumpul tidak runcing seperti kebanyakan wortel pada umumnya.

Bahkan pulur atau tulang tengah wortel sangat lembut (tidak berurat), sehingga bisa dikonsumsi langsung tidak seperti wortel lainnya yang memiliki pulur keras sehingga harus dibuang sebelum dikonsumsi atau diolah jadi jus.

Itulah kelebihan wortel lokal asli dari Kabupaten Karo yang telah berpuluh-puluh tahun dikembangkan para petani setempat.

Karena kelebihannya itulah maka petani tetap menanamnya, meskipun mereka harus melekukan pembenihan sendiri. Hal itu disebabkan pembenihan wortel kualitas lokal itu belum ada yang mengomersilkannya sebagaimana kebanyakan benih hortikultura pada umumnya.

"Petani terpaksa membibitkannya sendiri untuk dia tanam. Karena benihnya belum ada dijual," kata Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Benih Induk Hortikultura (BIH) Kuta Gadung Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Lambok Turnip.

Karena itulah, kata Lambok, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut mengusulkan pendaftaran varietas wortel lokal Karo sebagai varietas unggul nasional ke Kementerian Pertanian (Kementan) dengan nama wortel Gundaling.

"Sebenarnya pengusulan pemurnian wortel lokal ini sudah dilakukan sejak tahun 2014. Barulah tahun ini, sejak bulan Januari lalu dilakukan uji keunggulan dan kebenaran varietas sebagai syarat untuk mengusulkan pendaftaran varietas," jelas Lambok, didampingi Kasi Kuktivar, Sertifikasi dan Pengawasan (KSP) Benih Hortikultura PSB-TPH, Sautdin Sitorus.

Dikatakan Lambok, usulan pendaftaran varietas tersebut sekarang sedang dalam proses kelengkapan administrasi untuk selanjutnya dikirim ke Pusat Perlindungan Varietas Tanaman Pertanian dan Perizinan (PPVTPP) Kementan.

"Kita harapkan dalam bulan ini sudah dikirim. Dan, kita berharap usulan wortel unggul lokal ini lolos sebagai varietas unggul nasional, sehingga memperkaya koleksi varietas unggul nasional dari Sumatera Utara," kata Sautdin menambahi.

Menurut Sautdin, keuntungan bagi petani jika wortel ini sudah dirilis, maka perbanyakan benih dapat dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Sehingga dapat menjamin mutu benih yang diproduksi.

Selain itu, petani juga memperoleh benih berkualitas dalam rangka mendukung pertanamannya.

"Kalau ini sudah dirilis, petani dapat memproduksi benih wortel untuk kemudian menjualnya ke pasar bebas dengan mutu yang terjamin. Itulah mengapa kita memperjuangkan agar wortel unggul lokal ini bisa dirilis Kementan sebagai varietas unggul Nasional," kata Lambok.

Dengan dirilisnya wortel itu nantinya, maka jumlah varietas unggulan dari Sumut menjadi 38 jenis.

"Hingga sekarang, jumlah varietas hortikultura asal Sumut yang sudah dilepas atau dirilis Kementan sebagai varietas unggul nasional ada 37 jenis yang didominasi komoditi buah-buahan. Untuk sayur ini baru calon kedua yang kita usulkan," kata Sautdin.