MEDAN - Pemerintah terus berkomitmen membangun ruas jalan tol lintas penghubung (diagonal) jalan tol trans Sumatera di Sumatera Utara (Sumut). Pada tahun 2018, dimulai tahap konstruksi pembangunan jalan tol Tebing Tinggi-Pematang Siantar-Parapat-Tarutung-Sibolga, yaitu secara bertahap dari Tebing Tinggi, Siantar ke Parapat Saat ini Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) II Medan, Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR, sudah menyiapkan detail engineering design (DED)-nya.

Jalan tol Tebing Tinggi-Pematang Siantar-Parapat-Tarutung-Sibolga memiliki panjang 200 km. Antara Pematang Siantara-Parapat, nantinya berkonsep jalan tol wisata karena di bangun di pinggir Danau Toba.

Patar Manurung dari BBPJN II Medan pada seminar Pengembangan Kawasan Danau Toba dan Ketersediaan Tenaga Ahli Konstruksi yang digelar Ikatan Alumni Teknik Sipil (IKATSI) Universitas Darma Agung (UDA), di Kampus UDA, Medan, Sabtu (25/11/2017), menjelaskan, tol Tebing Tinggi hingga Sibolga itu membutuhkan biaya investasi sebesar Rp 19,78 triliun, pembebasan tanah Rp 870 miliar dan biaya konstruksi Rp 9,1 triliun.

Selain mendukung Danau Toba sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), jalan tol itu juga untuk memangkas biaya ekonomi tinggi, sehingga membuat biaya transportasi dan logistik lebih efisien.

Di sisi lain, disebutkan juga jalan tol lainnya yang segera dibangun yang merupakan jalur lintas timur, adalah Rantau Prapat-Kisaran sepanjang 100 km, Tebing Tinggi - Kisaran 60 km dan Binjai-Langsa 110 km.

"Sementara jalan tol Medan-Tebing Tinggi sepanjang 61,8 km, memasuki tahap pembangunan dari jalur Sei Rampah-Tebing Tinggi. Dan juga perampungan Medan-Binjai 15,8 km," katanya.