LABUHANBATU - Ahmad Tanwin Nasution, pemilik Tanwin Batik dari Kota Bandung memotivasi mahasiswa-mahasiswi STIE Labuhanbatu agar dapat lebih kreatif dalam menciptakan ide usaha. Dia pun berharap lulusan-lulusan STIE Labuhanbatu nantinya dapat mengikuti jejak kesuksesannya. "Mari kita merubah budaya kerja menjadi budaya menciptakan lapangan kerja, sebuah bangsa bisa maju jika wirausahanya maju," jelas Tanwin saat seminar kewirausahaan dengan tema 'Mahasiswa Kreatif, Budaya Membatik Sebagai Peluang Usaha', Selasa (21/11/2017) di Ruang Eksekutif STIE Labuhanbatu.

Dihadapan mahasiswa, putra daerah Labuhanbatu kelahiran Negeri Lama, ini menjelaskan bahwa dia sudah lama tertarik menggeluti bidang usaha batik.

Menurutnya, kewirausahaan merupakan suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru, kreatif dan berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam memberikan nilai lebih.

"Seorang entrepreneur harus mempunyai cara pandang yang berbeda dari manusia lainnya, yaitu berpikir kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar untuk mencari peluang menuju kesuksesan," sebutnya.

Poin penting lainnya, imbuh Tanwin, ada dua hal yang harus dimiliki seorang entrepreneur yaitu tangible (berwujud) berupa uang dan barang dan intangible (tak berwujud) berupa intelektual.

"Jiwa entrepreneur yaitu penuh percaya diri, memiliki inisiatif, dan jiwa kepemimpinan," ujarnya kembali.

Ditambahkan tanwin, Batik adalah gambar pola ragam hias atau lukisan ekspresif pada kain yang dibuat dari bahan lilin (malam) dan pewarna (naphtol) menggunakan canting, dengan teknik rekalatar.

"Jadi, membatik adalah kegiatan mewarnai kain dengan membuat motif tertentu dan diproses melalui pelilinan dengan alat yang disebut canting. Beberapa jenis batik berdasarkan teknik pembuatannya terdiri dari batik tulis, batik cetak, batik jumputan dan batik prada," rincinya.

Tak hanya berbicara teori saja, dirinya juga mempraktikkan langsung kepada mahasiswa-mahasiswi STIE Labuhanbatu bagaimana membuat corak batik menggunakan canting beserta tekniknya.

Seminar ini mendapat apresiasi dari pihak kampus maupun mahasiswa yang ikut menjadi peserta. Seperti yang dikatakan Rosnaini Nasution, salah seorang peserta seminar.

"Senang bisa ikut seminar ini, apalagi tadi juga bisa langsung mempraktikkan bagaimana menggambar corak batik dengan menggunakan canting," akunya.

Di sisi lain, Ketua STIE Labuhanbatu, Ade Parlaungan Nasution mengatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian seminar kewirausahaan bagi mahasiswa/i STIE Labuhanbatu.

"Melalui acara ini diharapkan dapat memotivasi mahasiswa-mahasiswi agar lebih kreatif dalam menciptakan ide usaha sekaligus lulusan-lulusan STIE Labuhanbatu nantinya dapat mengikuti jejak sukses seperti Ahmad Tanwin Nasution," jelaskan.
Apalagi, sambung Ade Parlaungan, saat ini Kabupaten Labuhanbatu belum memiliki corak ciri khas batik yang menggambarkan suatu daerah.

"Khususnya daerah kita ini. Kita berharap Tanwin Batik dapat merealisasikan dan mengembangkan batik khas Kabupaten Labuhanbatu," harapnya.