JAKARTA - Ajang Gowes Pesona Nusantara (GPN) 2017 akhirnya memasuki etape terakhir. Daerah yang menjadi titik pelaksanaan ke-90 sejak dimulai pada Mei lalu adalah Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, pada Minggu (19/11/2017).

Pelaksanaan Gowes ini menjadi sangat istimewa karena memecahkan rekor gowes di kota-kota sebelumnya. Secara resmi, ada total 15.342 peserta yang ambil bagian dalam ajang bersepeda ini. 

Mengambil start di jalan depan Stadion Taruna, Sragen, antrean pegowes mencapai lebih dari 2 kilometer sampai dengan alun-alun utara Sragen. 

Jalanan di Kota Sragen, menjadi sungai manusia yang memanjang dari selatan ke utara. Suasana menjadi semakin istimewa, setelah Menpora Imam Nahrawi tiba dengan dandanan unik, mengenakan sepeda onthel tua dengan baju khas pejuang 45 berwarna putih. Kehadiran orang nomor satu di dunia olahraga tanah air tersebut membuat suasana menjadi semakin meriah. Tak ayal, warga langsung berebut untuk berfoto dengan Menpora.

Sebelum memulai start, Menpora dalam sambutannya mengakui cukup nyaman dengan pakaian yang dipakainya. Dia menyebut, sepeda sebagais arana transportasi pada masa perjuangan benar-benar dirasakannya karena memakain pakaian tersebut. 

"Saya memakai pakaian pejuang dan merasakan alat trasnportasi ini di era perjuangan sangat penting. Sepeda harus dikenang bukan hanya sebagai sarana trasnportasi dan sarana perjuangan, kita harus bangga," katanya.

Setelah itu, Imam melepas start dan juga turut menggowes bersama belasan ribu pesepeda yang sudah berkumpul sejak pagi hari.

  Total 15 kilometer ditempuh melewati pertigaan Ponidin-jalan desa Kroyo-Ngablak-Kedawung-Gandok Margoasri-Karang Malang, Sukerojo, dan finis di Stadion Taruna. 

Bupati Sragen Yuni Sukowati Kusdinar Untung juga ambil bagian dalam gowes ini. Selain itu, ada Deputi III Kemenpora R Isnanta, Sesdep III Bambang Laksono, Staf Khusus Anggia Ermarini, dan juga beberapa pejabat Kemenpora lainnya. 

Total, dibutuhkan waktu hampir dua jam untuk mencapai garis finis karena di perjalanan, Menpora juga sempat berhenti menyapa warga dan menyambut antusiasme mereka yang berbaris menyaksikan para pegowes berjuang di sepanjang rute gowes.

"Saya sebenarnya lelah, belum tidur, tapi rasa kantuk  dan lelah saya hilang setelah melihat ada belasan ribu pegowes yang ikut. Saya jadi sangat bersemangat," tandasnya. ***