KARO-Gunung Sinabung kembali erupsi dengan mengeluarkan abu vulkanik sejauh 3,2 kilometer. "Erupsi terjadi sekitar pukul 08.20 WIB dengan tinggi kolom abu mencapai 3.200 meter atau 3,2 km. Namun tidak disertai dengan guguran lava dan luncuran awan panas," kata Kepala Pos Pemantau Gunung Api Sinabung, Armen Putra, Senin (20/11).

Armen menjelaskan, Gunung Sinabung masih dalam status awas. Sebab, erupsi masih berpotensi terjadi lagi karena saat ini Gunung Sinabung berada di level IV.

"Kondisi puncak terlihat jelas dengan cuaca cerah, dan abu masih mengarah ke timur-tenggara bahkan ke barat," jelasnya.   

Armen juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap mengikuti arahan dari pihak terkait dan hindari zona merah Gunung Sinabung.

"Masyarakat juga diharapkan membersihkan tempat-tempat umum agar tidak terpapar abu vulkanik. Antisipasi terhadap lahar ketika terjadi hujan deras di sekitar puncak," imbaunya.

Perlu diketahui, Sinabung merupakan gunung api strato tipe B atau sejarah letusannya tidak tercatat sejak tahun 1600-an. Namun untuk pertama kali meletus setelah lebih dari 400 tahun tidak ada aktivitas.

Letusan pertama terjadi pada 27 Agustus 2010 dikategorikan tipe letusan freatik yang diikuti jatuhan abu vulkanik yang menyebar ke timur-tenggara Gunung Sinabung dan menutupi Desa Sukameriah, Gungpitu, Sigarang-garang, Sukadebi dan Susuk. Erupsi Sinabung pada 2010 hanya berlangsung dari Agustus hingga September.

Kemudian pada tahun 2013, Gunung Sinabung kembali erupsi dan terus menunjukkan aktivitas vulkanik sampai saat ini. Karena sering menunjukkan aktivitasnya, Gunung Sinabung kemudian diklarifikasikan ke dalam tipe A.