JAKARTA - Sosok wartawan Metro TV, Hilman Mattauch mendadak ramai diperbincangkan lantaran dirinya menjadi 'sopir' Ketua Umum Golkar Setya Novanto pada saat kecelakaan di kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan, Kamis 16 November 2017 malam.

Atas insiden itu, Hilman ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi karena diduga lalai sehingga mencelekai orang lain. Terlebih, orang yang celaka tersebut sedang dicari-cari oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yakni Setya Novanto.

Kedekatan Hilman dengan Setya Novanto kini mulai disoal. Pasalnya, ia yang berprofesi sebagai wartawan yang justru menjadi 'sopir' Setya Novanto yang pada saat itu tengah diburu lembaga antirasuah.

Bahkan, pos penugasan Hilman sebagai wartawan parlemen pun ikut terusik. Hingga akhirnya Ketua Koordinatoriat Wartawan Parlemen periode 2016-2018 angkat bicara, mengenai status Hilman sebagai bagian dari wartawan parlemen.

Romdony Setiawan, selaku Ketua Koordinatoriat Wartawan Parlemen periode 2016-2018 mengatakan, keanggotaan Hilman di wartawan DPR tergantung pada media massa yang bersangkutan, Metro TV.

Sejauh ini persoalan tersebut, kata Dony, tak menjadi soal karena tak ada kaitannya dengan koordinatoriat wartawan parlemen. Untuk selanjutnya, pihaknya hanya akan menunggu dari sikap Metro TV, apakah Hilman akan tetap ditugaskan di parlemen atau tidak.

Sebab, akhir tahun ini masa berlaku kartu keanggotaan wartawan parlemen akan berakhir. Bila memang Metro TV masih memberikan surat tugas kepada Hilman untuk diteruskan ke Setjen DPR, maka ia tetap mendapatkan ID card tahunan wartawan parlemen.

"Soal keanggotaan Hilman di press room bergantung pada Metro TV. Jika Metro TV kembali mengirim surat penugasan Hilman ke Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR, Hilman bisa mendapat ID tahunan DPR dan tetap menjadi anggota koordinatoriat wartawan parlemen," kata Dony kepada Okezone, Minggu (19/10/2017).

Wartawan Rakyat Merdeka ini mengatakan, ID card tahunan wartawan parlemen 2017 akan berakhir pada Desember mendatang. Sedangkan pembukaan pendaftaran pembuatan ID keanggotaan dilakukan akhir November ini.

Dony pun kembali menegaskan bahwa apa yang menimpa Hilman tidak ada hubungannya dengan koordinatoriat wartawan parlemen.

"Itu urusan pribadi. Dia menjalankan penugasan Metro TV, jadi kalau ada dugaan pelanggaran etika dan sebagainya, kewenangannya ada di Metro TV. Soal dugaan pelanggaran hukum, urusan aparat penegak hukum," terang Dony.

Hilman tidak asing lagi bagi wartawan yang biasa meliput di sekitar Kompleks DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat. Warga Karang Tengah, Kota Tangerang itu merupakan Ketua Koordinator Wartawan Parlemen periode 2014-2016. Kedekatannya dengan pimpinan DPR, termasuk Setya Novanto bukan hal tabu.

Usai kecelakaan bersama Setya Novanto, Hilman diperiksa polisi sebagai saksi bersama tiga orang lainnya. Belakangan Hilman ditetapkan jadi tersangka dan dijerat melanggar UU Lalu Lintas, tapi ia tidak ditahan.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Halim Pagarra menuturkan, Hilman diduga hilang kendali saat menyetir Fortuner bernomor polisi B 1732 ZLO yang mengangkut Setya Novanto, sehingga menabrak tiang listrik.

Hilman saat itu diduga sedang sibuk menerima telefon, sementara cuaca gerimis dan jalanan sangat basah. "Karena kurang konsentrasi, kemudian bergerak ke kanan menabrak trotoar, naik ke atas menabrak pohon dan tiang listrik," jelas Halim.***