LABUHANBATU - Setelah mengalami kecelakaan maut di Jalan Umum Lingkungan Km I, Kelurahan Negeri Baru, Kecamatan Bilah Hilir, Labuhanbatu antara km 344-345 Medan-Tanjung Sarang Elang, akhirnya pengendara sepeda motor Honda Verza tanpa plat, Adi Satria Lubis (14) menghembuskan napas terakhirnya, Sabtu (18/11/2017) malam tadi. BACA :

Ditabrak Dump Truk, Pelajar di Negeri Baru Tak Sadarkan Diri 

Selain Adi, teman yang diboncengnya atas nama Hotner Hutabarat (16), warga perumahan PT. SUJ Kelurahan Negeri Baru, juga meninggal dunia saat akan dibawa ke RSUD Rantauprapat.

Kanit Laka Polres Labuhanbatu, Ipda Sahrial Sirait ketika dikonfirmasi perihal ini membenarkan.

"Adi Satria Lubis meninggal dunia saat dilarikan ke Puskesmas Negeri Lama," ujar Kanit singkat.

Sebelumnya, seorang pengendara dan penumpang sepeda motor Honda Verza tanpa plat tak sadarkan diri dan mengalami patah kaki usai sepeda motor mereka ditabrak satu unit dump truk jenis Toyota Dyna BK 9027 YF yang disopiri Bambang (40), Sabtu (18/11/2017) sekira pukul 18.30.

Informasi yang diterima, kecelakaan yang terjadi di Jalan Umum Lingkungan Km I, Kelurahan Negeri Baru, Kecamatan Bilah Hilir, Labuhanbatu antara km 344-345 Medan-Tanjung Sarang Elang ini bermula saat satu unit Honda Verza tanpa plat yang dikemudikan Adi Satria Lubis (14) berboncengan dengan Hotner Hutabarat (16) datang dari arah Tanjung Sarang Elang menuju arah Medan.

Saat berada di TKP tepatnya di jalan bertikungan, mereka melaju dengan kecepatan tinggi hingga tidak dapat mengendalikan kenderaannya dan mengambil jalur terlalu ke kanan.

Saat bersamaan, dari arah berlawanan datang satu unit dump truk yang dikemudikan Bambang hingga mengakibatkan terjadinya tabrak depan yang mengakibatkan pengemudi dan penumpang Honda Verza tanpa plat mengalami luka berat. Sedangkan pengemudi dump truk pergi meninggalkan lokasi usai kejadian.

"Dump truk dan sepeda motor telah kita amankan ke mako, sedangkan sopir dump truk sedang kita buru," tutup Kanit.

Sementara itu, dalam akun Facebook-nya, Lansen Bruli Panjaitan menuliskan statusnya yang telah memiliki firasat buruk akan terjadinya sesuatu. Namun dia tak menyangka bahwa firasat itu menimpa Adi Satria Lubis.