MEDAN-Terhadap sikap politik Ngogesa Sitepu yang menyatakan mengundurkan diri dari posisi calon Wakil Gubernur Sumut berpasangan dengan Erry Nuradi dari Partai Golkar, pengamat politik dari FISIPOL USU Dadang Darmawan Pasaribu mengatakan hal ittu bukan sesuatu yang mengejutkan.

Dadang menyatakan sesungguhnya sudah sedari awal Ngogesa yang merupakan Bupati Langkat merasa tidak nyaman dipasangkan dengan Erry Nuradi sebagai wakil.

"Sebagai Ketua Golkar Sumut sebenarnya dia menginginkan dicalonkan sebagai gubernur, tetapi kemudian akibat dinamika di internal Golkar dia hanya ditetapkan sebagai calon wakil," kata Dadang yang merupakan pengajar Administrasi Negara.

Faktor kedua penyebab mundurnya Ngogesa, kata Dadang, dukungan kepada Erry oleh Nasdem tidak mengarah kepada mereka berdua sebaga pasangan bakal calon. Hal itu terlihat dari deklarasi dukungan calon yang dilakukan Minggu (12/11/2017) di Lapangan Merdeka Medan tak lebih hanya bagi Erry, terpisah dari dirinya.

Yang ketiga, komunikasi politik yang ditampilkan Erry lewat aktivitas kampanyenya dengan berjalan sendiri atau tidak mengikutkan Ngogesa, jadi penyebab lain rasa tidak nyaman dirinya.

"Gestur yang ditampilkan Erry menunjukkan seperti itu. Komunikasi politik mereka tidak saling menguatkan atau mendukung. Memang sudah lama Ngogesa tidak nyaman," ujar Dadang.

Sikap Erry Nuradi yang demikian dipaparkan Dadang karena Erry tidak menginginkan penentuan wakilnya bukan atas keputusannya. Erry merasa lebih leluasa menentukan sebab sudah mengantongi dukungan lain dari PKPI dan PKB.

Kendati demikian, Dadang menyatakan bahwa sikap politik yang diambil Ngogesa hanyalah sikap pribadi. Bukan sikap partai. Karena kebijakan memasangkan Erry - Ngogesa berasal dari DPP yang ditandatangani Setya Novanto sebagai Ketua Umum Partai Golkar, maka DPP pula yang bisa membatalkan.

"Bagaimanapun Golkar yang orientasinya kemenangan dan kekuasaan pasti merasa lebih nyaman mendukung Erry yang sudah pasti maju sebagai calon Gubsu," tegas Dadang.

Ngogesa Sitepu mundur dari calon Wagubsu mendampingi Erry Nuradi. Padahal, sebelumnya Partai Golkar sudah mengumumkan pencalonan Erry-Ngogesa untuk bertarung dalam Pilgubsu 2018. Persoalan kesehatan menjadi alasan Bupati Langkat itu mundur dalam pencalonan Wagubsu.

Kabar pengunduran diri Ngogesa sebagai Cawagubsu dibenarkan Sekretaris DPD I Partai Golkar Sumut, Irham Buana Nasution.

"Secara resmi keputusan organisasi belum (disampaikan). Tapi kepada orang per orang, secara personal pernah disampaikan bahwa beliau mundur karena alasan kesehatan," kata Irham.