MEDAN-Polemik Mandailing bukan Batak masih terus berlangsung. Terlepas dari perdebatan sejarah dan budayanya, wacana ini juga diduga muncul karena dorongan/dilema politik kelompok tertentu. Salah satunya dikait-kaitkan dengan “Jokowi Mantu” beberapa hari yang lalu.

Muhammad Bobby Afif Nasution itu Mandailing, dan ibunya adalah Siregar. Kahiyang akan menjadi boru Siregar, demikian juga penganugerahan yang sama kepada ayahnya Joko Widodo.

Pasalnya, pernyataan Raja-raja Panusunan dan sejumlah ormas yang mengikrarkan Mandailing bukan Batak dan kemudian diikuti dengan FGD di Hotel Madani Medan, terjadi tak lama setelah Presiden Jokowi menyatakan dirinya akan menjadi keluarga besar Batak.

Namun dugaan itu ditepis oleh pengamat sosial dan politik dari Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara (UMSU), Shohibul Anshor Siregar. Menurutnya,, kedua peristiwa itu tidak saling terkait. Hanya kebetulan saja.

“Lihatlah, urusan ini sama sekali bukan urusan Mandailing. Urusannya adalah urusan Siregar yang bukan Mandailing. Bahwa diskusi itu berdekatan waktu dengan ucapan Joko Widodo, ya secara momentum bagi pihak penyelenggara tentu dirasa sangat menguntungkan. Publik yang luas memonitor hasil diskusi itu, karena seolah langsung dihadapkan kepada tokoh nomor 1 negeri kita,” katanya.

Shohibul juga menepis dugaan wacana itu telah “ditunggangi” pihak tertentu, termasuk haters (pembenci) Presiden Jokowi.

Dijelaskannya, dalam diskusi yang digelar oleh Yayasan Madina Centre itu, akademisi yang ditampilkan tidak bisa diposisikan sebagai haters. Kajian mereka akademis.

“Saya tidak dapat hadir dalam diskusi itu, tetapi saya kenal dengan baik Usman Pelly, Ichwan Azhari dan Erond D Damanik. Saya menilai mereka terbebas dari urusan haters,” tambahnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, ketika meresmikan jalan tol, Medan-Kualana Namu-Tebing Tinggi, (13/10/2017), Presiden Jokowi, menyebut bahwa dirinya sebentar lagi akan menjadi orang Batak.

“Saya sekarang sudah hampir jadi orang Batak, sebentar lagi jadi keluarga besar Batak, sudah tahu semuanya kan?" kata Presiden Joko Widodo, kala itu.

Tak lama setelah pernyataan Presiden Jokowi itu, wacana Mandailing bukan Batak muncul. Seperti yang diberitakan medanbisnisdaily.com, sebelumnya, sebagian orang lantas mengait-ngaitkan kedua peristiwa itu mempunyai korelasi tertentu. Wacana itu dianggap sengaja dihembuskan oleh haters guna membatasi gerak Jokowi di pilpres 2019.

Seperti diberitakan Putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu dan suaminya Bobby Afif Nasution, akan menemui raja-raja untuk menggenapi adat Batak Mandailing.

Tanggal 21 November acara pemberian marga/ boru kepada Kahiyang. Kemudian tanggal 24 November lanjut acara meminta izin kepada raja-raja untuk menabuh gordang Sembilan. Sedangkan acara adatnya akan digelar pada 24 dan 25 November 2017.