MEDAN - Musyawarah Nasional (Munas) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Ke-10, yang akan digelar di Hotel Santika Dyandra Medan, Jumat (17/11/2017) mendatang diharapkan jangan jadi ajang jilat penguasa. Sekretaris KAHMI Medan, Chairul Munadi meminta agar peserta jangan coba-coba menjadi penjilat penguasa.

"Karena kekuatan umat telah terkonsolidasi untuk meluruskan atau mewujudkan KAHMI yang rahmatan lil alamin,” katanya didampingi Ketua KAHMI Medan, Ahsanul Fuad, Ketua Bidang Pemberdayaan Ekonomi dan Umat, Syafiruddin Hamdani Damanik serta Sekretaris, Idris SH kepada media, Selasa (14/11/2017).

Kata dia, keberpihakan KAHMI kepada umat harus jelas didudukkan berlawanan terhadap penguasa yang saat ini memang tidak berpihak kepada umat Islam. Terbukti dari penangkapan aktivis-aktivis Islam.

Secara internal organisasi, jelas dia, Munas juga harus taat kepada konstitusi. Proses-proses penjaringan calon presidium KAHMI melalui panitia seleksi tidak diatur dalam anggaran dasar dan inskonstitusional.

“Sehingga pemilihan presidium, baru dapat dimulai setelah tata tertib pemilihan ditetapkan dalam Munas KAHMI. Tata cara diluar penetapan ini adalah ilegal,” jelasnya.

Chairul bilang, KAHMI Medan memandang dalam pemilihan presidium KAHMI, panitia hanya boleh mengajukan bakal calon yang memenuhi kriteria-kriteria ke-Islaman, keumatan, intelektualis dan ke- Indonesian

“Dari Kriteria tersebut, nantinya peserta Munas mencari sosok ideal dari pemimpin KAHMI," jelasnya.

Terkait sosok ideal pemimpin, sambungnya, melalui pengamatan KAHMI Medan Anis Baswedan merupakan sosok yang ideal memenuhi kriteria-kriteria tersebut. Karena beliau lahir dari proses perjuangan yang dilakukan oleh umat Islam dari seluruh Indonesia yang saat itu berhadapan dengan rezim penguasa dan perlawanan umat terhadap penista agama.

“Dan dia memang sudah dipilih oleh umat dalam suatu peristiwa bersejarah Islam di indonesia,” jelasnya.

KAHMI Medan juga berharap, melalui Munas ini jika mungkin peserta merumuskan bagaimana kepemimpinan yang akan datang.