MEDAN - Ketua DPD Partai Golkar Sumut Ngogesa Sitepu yang telah diberi mandat oleh DPP Partai Golkar menjadi Bakal Calon Wakil Gubernur Sumut 2018 mendampingi Tengku Erry Nuradi, seolah "ditinggalkan" oleh Partai NasDem. Pasalnya, Partai NasDem hanya akan mendeklarasikan dukungannya kepada Tengku Erry Nuradi sebagai Bakal Calon Gubernur Sumut 2018, besok (Minggu, 12/11) di Lapangan Merdeka Medan.

Bahkan, Sekretaris DPW Partai Nasdem Sumut Iskandar mengatakan bahwa untuk posisi bakal calon wakil gubernur, pihaknya akan menjalani pembahasan lebih lanjut.

"Komunikasi dengan Bang Ngogesa baik, lancar. NasDem kan hanya punya 5 kursi di DPRD, untuk wakil akan ada pembahasan lebih jauh. Segala sesuatu masih mungkin terjadi, yang pasti itu kan ketika sudah mendaftar ke KPU. Partai besar yang memiliki banyak kursi juga belum memutuskan apapun, apakah ikut bergabung mengusung calon incumbent atau tidak," papar Iskandar, sebagaimana yang telah diberitakan RMOLSumut.com beberapa hari lalu.

Memandang kondisi itu, pengamat politik yang juga merupakan akademisi UMSU Shohibul Anshor menilai bahwa Partai NasDem akan memberikan contoh buruk untuk praktik demokrasi di Sumut.

Dijelaskan Shohibul Anshor, praktik demokrasi yang buruk itu terjadi saat dilemahkannya Partai Golkar sebagai partai pertama yang berkomitmen menjalin kontrak politik di Pilgub Sumut 2018.

"Dengan begitu, ada sebuah catatan yang kurang enak dalam demokrasi Indonesia dari Sumut. Ketika partai yang lebih dahulu menyatakan komitmen untuk bersatu, tapi jadi amblas (jatuh)," katanya.

"Mengapa segini buruk demokrasi dibuat? Ini buruk terhadap sosial, politik, budaya, dan akan ditiru oleh masyarakat," tandasnya.