MEDAN-Usai memimpin peringatan Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan di Jalan. Sisingamangaraja, Medan, Jumat (10/11/2017), Gubernur Sumut Erry Nuradi melakukan ziarah atau nyekar ke makam ayah dan abangnya yang berada di areal Masjid Raya Medan.

Lebih dulu diziarahinya adalah makam abangnya Rizal Nurdin yang merupakan mantan Gubernur Sumut. Setelah itu makam ayahnya Tengku Nurdin. Erry didampingi Pangdam Bukit Barisan Mayjen Cucu Soemantri dan Walikota Medan Dzulmi Eldin. Secara bergantian ketiganya menaburkan bunga di atas pusara Rizal Nurdin yang wafat pada 5 September 2005. Sesudah itu mereka berdoa bersama.

Dari makam Rizal Nurdin ketiganya bergeser ke pusara Tengku Nurdin yang letaknya bersebelahan. Hal serupa mereka lakukan; tabur bunga bergantian lalu berdoa bersama.

Khusus terhadap almarhum abangnya Rizal Nurdin, Erry menyimpan kenangan mendalam. Soal kepribadian atau watak Rizal yang juga pernah menjabat Pangdam Bukit Barisan, itulah yang sampai hari ini dikenang Erry.

Rizal Nurdin, kata Erry, merupakan sosok pria yang sangat sederhana. Selain itu juga pintar dan memiliki kadar intelektual yang baik sekali. Mampu menahan emosi atau emotional quotient (EQ)-nya baik sekali.

"Oleh karena kepribadiannya itu kita harus mengenang beliau sebagai sosok yang menjadi teladan bagi masyarakat Sumatera Utara. Kesederhanaannya, sikapnya yang sangat anti KKN, banyaklah kenangan-kenangan tentang beliau," kata Erry.

Soal leadership Rizal Nurdin saat menjabat Gubsu, tegas Erry, dia sangat baik karena mampu memberi contoh bagi generasi muda. Karakter militernya tidak tampak saat memimpin, humanis. Sangat santun dan sopan serta sangat jarang marah.

"Saya banyak mencontoh beliau dalam memimpin, emotional quotient-nya baik sekali," tegas Erry.

Rizal Nurdin di tengah kepemimpinannya sebagai Gubernur Sumut meninggal dunia akibat pesawat udara Mandala yang ditumpanginya terjatuh di kawasan Padang Bulan Medan pada 2005. Posisinya kemudian digantikan wakilnya ketika itu yakni Rudolf Pardede.