MEDAN0Lafran Pane, pendiri organisasi mahasiswa tertua di Indonesia, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) telah dianugerahi gelar sebagai Pahlawan Nasional oleh negara melalui Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta (9/11).

Berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI Nomor 115/TK/Tahun 2017 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, tanggal 6 November 2017, Lafran Pane resmi menjadi pahlawan nasional bersama tiga tokoh lainnya, yakni TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid (tokoh dari Nusa Tenggara Barat) Laksamana Malahayati (tokoh dari Aceh) dan Sultan Mahmud Riayat Syah (tokoh dari Kepulauan Riau).

Keempat tokoh tersebut mendapat gelar pahlawan nasional berdasarkan hasil sidang III Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan tanggal 19 Oktober 2017 sesuai usulan dari Kementerian Sosial. Keempat tokoh tersebut telah sesuai dengan UU No 20 Tahun 2009 Pasal 26 tentang syarat khusus untuk gelar pahlawan nasional.

Mantan Pengurus HMI Cabang Medan, M. Agus Syahrial, mengapresiasi keputusan pemerintah yang memberikan gelar pahlawan nasional terhadap Lapfan Pane.

Menurutnya, kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) se-Indonesia mesti bersyukur dan berterima kasih kepada Pemerintah Republik Indonesia atas capaian tersebut. Bahkan, sambungnya, bukan hanya kader HMI, akan tetapi warga Sumatera Utara (Sumut) juga seharusnya mengapresiasi atas disematkannya gelar pahlawan nasional kepada Lafran Pane.

"Warga Sumut juga mesti bangga terhadap sosok almarhum Lafran Pane. Sebab bertambah satu lagi putra terbaik bangsa yang lahir dari Sumut," ujar Agus di Kampus UIN Sumut, Jumat (10/11).

"Perlu diketahui, Lafran Pane lahir di Padang Sidempuan, 05 Februari 1922, tepatnya di Kampung Pangurabaan, Kecamatan Sipirok, sebuah kecamatan yang terletak di kaki Gunung Sibualbuali, 38 kilometer ke arah utara dari kota salak, Padang Sidempuan," jelasnya.

Ke depan Agus berharap agar kader HMI dan masyarakat Sumut mampu meneladani sosok Lafran Pane seraya berpacu dalam melanjutkan cita-cita dan perjuangannya.

"Kader HMI juga harus mampu menjadikan HMI sebagai wadah perjuangan untuk memberikan pengabdian terbaik bagi umat dan bangsa sesuai dengan misi dan tujuan HMI itu sendiri," sambung tokoh pemuda kelahiran Kabupaten Batubara ini.  

Lanjut Agus Syahrial, dengan dianugerahinya Lafran Pane sebagai pahlawan nasional, berarti hal itu menjadikan HMI sebagai salah satu organisasi yang sudah terverifikasi serta memiliki peran vital bagi bangsa Indonesia.

Agus juga berharap agar warga Sumut ke depan mampu melahirkan tokoh-tokoh setingkat nasional yang bisa membawa harum nama bangsa dan memberikan suri teladan yang baik seperti Lafran Pane.

Dia juga mengajak pemuda agar mampu menjadi pahlawan dan konsisten atas keberadaannya sebagai agent of change dan agent of control dalam perjuangan keumatan dan kebangsaan.

"Selamat kepada kader HMI dan warga Sumatera Utara atas dianugerahinya Prof. Drs. H. Lafran Pane sebagai pahlawan nasional yang berbarengan dengan Hari Pahlawan Nasional tahun 2017 ini," tandasnya.