MEDAN-Wakil Wali Kota Medan, Akhyar Nasution sangat marah dan kecewa terhadap para kepala lingkungan (kepling) yang mengikuti acara Peningkatan Kapasitas Kepling di Asrama Haji, Jalan AH Nasution Medan.

Sebab, para kepling dengan seenaknya membuang kotak kemasan makanan ringan yang disajikan dalam acara tersebut maupun puntung rokok.

Akibat tindakan tersebut ruangan itu menjadi jorok. Rasa marah atas sikap yang ditunjukkan kepala lingkungan itu disampaikan Akhyar ketika memberikan sambutan. Dihadapan 2001 kepala lingkungan, lurah, dan camat se Kota Medan, dirinya pun menyampaikan rasa kesalnya.

“Begitu memasuki ruangan ini, saya sangat kecewa sekali. Bayangkan saja sampah bekas kota kue dan puntung rokok berserakan di lantai. Tidak satupun diantara kepling yang peduli. Bagaimana kita bisa dihargai masyarakat kalau kita tidak peduli dan tertib. Sehebat apapun kalau kita tidak peduli dan tertib, itu semua omong kosong,” kata Akhyar dengan nada tinggi.

Dirinya pun pesimis para kepling dapat menggerakkan masyarakat untuk mendukung kebersihan di lingkungannya masing-masing. Ditegaskannya, bagaimana mungkin kepling bisa mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan. Sedangkan dirinya tidak peduli dengan kebersihan. “Jika bersikap seperti ini, bagaimana kami bisa mengandalkan kepling untuk membangun dan menjaga kebersihan Medan Rumah Kita. Untuk itu saya minta kepling yang ada ini harus dievaluasi,” tegasnya. Selama ini setiap kali menemukan ada yang tidak beres di lingkungan dalam peninjauan yang dilakukan, dirinya mengatakan hanya menyampaikannya kepada lurah maupun camat untuk ditindaklanjuti. Akan tetapi setelah melihat sikap para kepling dalam kegiatan Peningkatan Kapasitas ini, Akhyar pun berjanji langsung mengambil tindakan tegas.

“Mulai saat ini, saya akan mengambil tindakan tegas terhadap kepling yang tidak peduli dengan lingkungannya. Apabila saat melakukan peninjauan dan menemukan ada sampah berserakan di lingkungan, maka saya akan mencari keplingnya dan langsung memberhentikannya. Pak Wali sudah menyetujuinya. Sebab, membangun kota ini tidak bisa main-main dan harus serius,” ungkapnya.

Bahkan dirinya menyarankan bagi para kepling yang tidak bisa melaksanakannya, untuk mundur saja. Pasalnya, kepling merupakan wajah Pemko Medan dan wali kota. Artinya, baik buruknya Pemko Medan dan wali kota tergantung dengan kinerja yang dihasilkan para kepling selaku ujung tombak yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Dalam kesempatan itu, dirinya juga kembali me-warning seluruh kepling, termasuk lurah dan camat agar memberikan pelayanan yang baik dan maksimal kepada masyarakat. Diingatkannya, pelayanan yang diberikan itu tanpa mengharapkan imbalan dalam bentuk apapun, termasuk melakukan pungutan liar (pungli).

“Saya tidak mau mendengar ada keluhan dari masyarakat terkait dengan layanan yang diberikan, terutama menyangkut pungli. Ingat, saat ini Tim Saber Pungli sudah terbentuk. Imbalan sekecil apapun yang saudara terima adalah bentuk pungli. Kami tidak akan tinggal diam dan tidak akan mempertahankan aparatur yang melakukan pungli dan kinerjanya tidak maksimal. Sebab, itu akan berdampak buruk dengan kinerja Pemko Medan,” paparnya.