MEDAN - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akhirnya buka suara terkait ramalan seorang pria yang mengklaim memiliki indera keenam asal Pakistan, Babu Kalayil. Di mana, Babu telah mengeluarkan ramalan dan memperingatkan akan terjadinya gempa dahsyat yang akan mengguncang Samudera Hindia pada bulan Desember 2017. Gempa ini menurutnya akan memicu tsunami besar yang akan mempengaruhi tujuh negara Asia, termasuk Pakistan, India dan Indonesia.

BMKG dalam siaran persnya, Rabu (8/11/2017) menjelaskan ramalan tersebut tidak benar. BMKG mengeluarkan imbauan untuk masyarakat Indonesia.

“Ramalan tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah karena cakupan dampak bencana yang disebutkan sangat luas dan sulit diterima dalam konsep ilmu kegempaan (seismologi),” jelas Muhammad Sadly, Deputi Bidang Geofisika BMKG.

Sadly selanjutnya mengatakan, Indonesia merupakan wilayah yang aktif gempabumi dan memiliki potensi gempabumi yang dapat terjadi kapan saja dan dalam berbagai kekuatan.

“BMKG tidak pernah mengeluarkan informasi prediksi gempabumi,” lanjutnya.

Dia melanjutkan, hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi gempabumi dengan tepat (kapan, dimana dan berapa kekuatannya).

“Masyarakat diimbau agar tidak terpancing isu yang beredar tersebut. Apabila ingin mengetahui lebih jelas terkait gempabumi dan tsunami dapat menghubungi kontak center : 021-6546316 atau website resmi di www.bmkg.go.id,” pungkasnya.

Sementara itu, menurut Express, Senin 6 November 2017, Babu mengirimkan surat kepada pemerintah Pakistan tentang ramalannya tersebut.

Di suratnya, Babu menulis: “Di Samudra Hindia ada gempa yang terjadi sebelum 31 Desember 2017. Gempa yang kuat ini bisa tersebar ke seluruh pesisir kawasan kontinental Asia. Apalagi efek ini bahkan akan menggantikan batas pantai laut,” tulisnya.

Surat tersebut kemudian memperingatkan bahwa 11 negara Asia dapat terkena dampak gempa tersebut, termasuk China, India, Jepang, Nepal, Indonesia dan Afghanistan.