MEDAN-Untuk menekan impor buah-buahan ke tanah air, khususnya ke Sumatera Utara (Sumut), anggota DPR RI Gus Irawan Pasaribu akan mengembangkan mangga seluas 25 hektare di lahan tandus di Padangbolak, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

"Paluta salah satu kabupaten di Sumut yang cocok untuk pengembangan mangga. Bahkan dari segi penampilan, mangga asal Paluta jauh lebih baik dari daerah atau provinsi lain di Indonesia," kata Syahri Syawal Harahap selaku konsultan agribisnis Gus Irawan Pasaribu di Medan.

"Lahannya sudah ada dan direncanakan akhir tahun nanti penanaman akan dimulai," lanjut Syawal.

Syawal yang juga menjabat Wakil Ketua Masyarakat Agribisnis Indonesia (MAI) Sumut ini mengatakan, selain mengembangkan mangga lokal yang ada di Padangbolak, pihaknya juga akan mengembangkan mangga dari luar provinsi dan luar negeri, seperti mangga jenis cok anam, winner, lokmay, garipta merah.

Jenis mangga lokal Padangbolak sendiri ada seperti mangga golek dan, kuini dan itu juga nanti ikut dikembangkan. Bahkan, pihaknya akan membuat kebun plasma nutfah khusus mangga dengan 30 jenis mangga baik lokal, dan luar negeri.

"Kita mengadopsi beberapa jenis mangga dari luar negeri untuk kita kembangkan. Tentu alam akan melakukan seleksi sendiri. Artinya, mana yang sesuai dengan alam Padangbolak, pasti akan tumbuh bagus dan berproduksi sedangkan yang tidak sesuai tidak akan menghasilkan. Tapi itupun akan kita pelajari lebih lanjut," kata Syawal.

Gus Irawan Pasaribu yang dihubungi secara terpisah mengatakan, pengembangan agribisnis mangga ini untuk membuka wawasan masyarakat sekitar bahwa lahan tandus juga dapat dimanfaatkan untuk budidaya asal manajemen pengolahan lahannya dilakukan dengan baik serta pemilihan komoditas yang tepat.

Dan mangga, kata dia, salah satu jenis tanaman yang dapat hidup dengan baik di lahan-lahan kering seperti di Padangbolak. Apalagi selama ini, Padangbolak termasuk banyak menghasilkan buah mangga. Hanya saja, belum dilakukan pengembangan secara komersil.

Mengenai penampilan mangga yang lebih baik dari mangga daerah lain, menurut Syawal, Padangbolak memang lebih unggul. Itu terlihat dari kemulusan atau permukaan kulit mangga. Permukaan kulit mangga asal Padangbolak tidak terdapat bercak hitam atau kurap besi seperti yang terdapat di banyak mangga pada umumnya.

Kemudian, warna hijau kekuningan pada mangga yang sudah masak, lebih alami atau cerah tidak seperti mangga lainnya yang mengarah pada hijau pucat.

"Inilah kelebihan buah mangga yang dihasilkan dari Padangbolak. Tetapi, pengembangan mangga ini juga untuk menekan masuknya buah-buah impor yang jumlahnya cukup banyak dan kerap membuat jatuh harga produk kifa," kata mantan Dirut Bank Sumut ini.