MEDAN - Puluhan massa mengatasnamakan Konsolidasi Akbar Gerakan Mahasiswa Sumatera Utara (Kobar-Germasu), melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Sumut, Selasa (7/11/2017). Dalam aksinya, mereka menuntut kasus kekerasan mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara (USU) Immanuel Silaban, yang diduga menjadi korban brutal dari beberapa oknum satpam kampus segera diusut.

Apalagi, belakangan didapati kenyataan Immanuel dikeluarkan dari kampus di tengah kasusnya berjalan dan kesehatannya belum pulih.

Tak hanya itu, mereka mendesak anggota dewan untuk membentuk panitia khusus (pansus) yang mampu mengevaluasi peraturan kampus se-Kota Medan.

Ini terkait beberapa kasus di UMSU, juga tiga mahasiswa yang ditahan usai demo Hardiknas Mei 2017 lalu. Dan, beberapa aturan lain tentang pembatasan jam malam, dan lainnya.

Kobar Germasu mengatakan Birokrasi Kampus di Medan saat ini lebih mementingkan untung dan rugi daripada mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan.

“Bagaimana negeri ini mau dibangun menjadi lebih baik, sementara masih ada manusia yang lebih mementingkan untuk dan rugi daripada mengajarkan pendidikan secara gratis,” teriak pengunjuk rasa.