MEDAN|Munculnya nama Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso diyakini sebagai bentuk dari kegelisahan partai politik mengenai sosok yang layak diusung pada Pilgubsu 2018.

Hal ini ini disampaikan pengamat politik Universitas Sumatera Utara (USU) Faisal Mahrawa menanggapi munculnya isu Budi Waseso akan diusung oleh PDI Perjuangan pada Pilgubsu tersebut.

"Ini memang isu yang sudah lama saya dengar, katanya dia mau dipasangkan dengan Sihar Sitorus. Saya melihat ini adalah bentuk kegelisahan dari PDI Perjuangan mengenai siapa yang layak untuk diusung di Pilgubsu," katanya kepada RMOLSumut.com, Selasa (7/11).

Faisal menjelaskan, PDI Perjuangan memiliki tradisi untuk memutuskan kandidat yang akan mereka dukung berdasarkan hasil survey. Dan saat ini ia yakin PDI Perjuangan juga masih melakukan berbagai kajian untuk mencari nama yang dianggap tangguh dan memiliki peluang besar untuk menang di Pilgubsu tersebut.

"Kalau memaksakan diri untuk mengusung incumben itu sangat rawan kalah. Karena sejauh ini Tengku Erry tidak punya prestasi," ujarnya.

Atas dasar tersebut, Faisal yakin munculnya nama Budi Waseso menjadi bagian dari strategi partai untuk mengetahui reaksi dari masyarakat di Sumatera Utara terhadap Budi Waseso.

"Budi Waseso itu berasal dari suku Jawa. Dan selama ini hal tersebut sangat berpengaruh pada kontestasi politik seperti Pilgub di Sumatera Utara," demikian Faisal Mahrawa.