JAKARTA - Indonesia selaku tuan rumah Asian Games 2018 harus menyiapkan 30 ekor kuda untuk mensukseskan pertandingan cabang olahraga Modern Pentathlon sesuai aturan yang berlaku.

Makanya, Pengurus Besar Modern Pentathlon Indonesia (PB MPI) berharap panitia penyelenggara (INASGOC) menyediakan kebutuhan 30 kuda tersebut.

"Kita berharap INASGOS menyediakan kebutuhan 30 ekor kuda untuk pertandingan Modern Pentathlon. Kalau senjata pistol laser dan anggar dibawa masing-masing peserta," ujar Ketua Umum PB MPI, Anthony Charles Sunarjo yang dihubungi di Jakarta, Jumat (3/11/2017).

Menurut Anthony, kebutuhan jumlah kuda yang harus disediakan INASGOC itu lebih kecil dibandingkan pada penyelenggaraan Asian Games Incheon, Korsel 2014 dimana tuan rumah menyediakan 60 kuda.

"Harga seekor kuda modern pentathlon sekitar Rp 200 juta. Jadi, kita butuh Rp6 miliar untuk 30 ekor kuda," katanya.

Sebenarnya, kata Anthony, masalah kebutuhan kuda telah diajukan kepada INASGOC, serta Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) sejak lama. Namun, PB MPI belum mendapat respons hingga Satlak Prima dibubarkan pada bulan lalu.

"Semua kebutuhan peralatan pertandingan sudah lama disampaikan ke INASGOC. Dan, perlengkapan atlet sudah diajukan ke Satlak Prima. Saat ini, kami masih menunggu ketentuan lebih lanjut dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) karena Satlat Prima dibubarkan," ungkapnya.

Meski modern pentathlon baru berdiri, kata Anthony, bukan berarti tidak ada peluang medali. "Kami yakin atlet Modern Pentathlon Indonesia bisa berprestasi di Asian Games 2018," ungkap Anthony sembari menjelaskan PB MPI akan melakukan seleksi atlit, pelatih dan mrncetak juri.***