MEDAN-Ketua DPD Partai Gerindra Sumatera Utara, Gus Irawan Pasaribu memberikan klarifikasi seputar munculnya aksi unjuk rasa kader Gerindra yang menyebut dirinya melakukan tindakan sewenang-wenang terkait perubahan pada 17 DPC Partai Gerindra di Sumatera Utara.

“Para ketua DPC tersebut tidak dipecat, melainkan dipromosikan menjadi pengurus di tingkat DPD Sumut dengan berbagai pertimbangan yang sangat logis. Semua sudah diproses DPP Partai Gerindra dan keputusan mengganti pimpinan partai di 17 kab/kota itu juga ditandatangani DPP Partai Gerindra,” kata Gus di Kantor DPD Partai Gerindra Sumut, Minggu (5/11/2017).

Saat memberikan keterangan pers, Gus didampingi seluruh jajaran pengurus DPD Partai Gerindra Sumut. Menurut Gus, alasan utama pergantian itu adalah untuk kepentingan partai.

“Ada beberapa pengurus yang meminta dirinya diganti karena alasan keluarga dan juga kesehatan seperti di DPC Langkat, Samosir, Toba Samosir dan DPC Simalungun,” katanya.

Kemudian ada juga yang diganti karena menjadi anggota DPRD Sumut seperti Parlinsyah Harahap. Dia juga Wakil Ketua DPRD Sumut. “Sesuai instruksi DPP Partai Gerindra, Ketua DPC Partai Gerindra yang menjabat di DPRD Provinsi Sumut, dipromosikan menjadi Wakil Ketua di DPD Partai Gerindra Sumut,” katanya.

Gus menambahkan selain karena alasan mengundurkan diri, beberapa Ketua DPC yang diganti juga disebabkan tidak berjalannya konsolidasi partai di daerah maupun karena adanya persoalan hukum yang dialami oleh pengurus. Dia mencontohkan yang terjadi di DPC Partai Gerindra Karo. Beberapa pengurus Partai Gerindra kecamatan mengirim surat keberatan atas kepemimpinan Abed Nego karena tidak berjalannya konsolidasi di sana.

“Ketua Fraksi Gerindra DPRD Karo disana juga menyurati DPD Partai Gerindra mengenai kondisi di sana. Di mana ada persoalan dana partai yang tidak sampai ke tujuan. Mungkin ini yang disebut mantan Ketua DPC Partai Gerindra Karo, Abed Nego, dalam tudingannya saat unjuk rasa kemarin,” ujarnya.

Dalam konferensi pers itu, turut hadir mantan Plt Ketua DPC Partai Gerindra Simalungun, Pangihutan Siagian, yang juga diganti. Dia mengaku diganti atas permintaan sendiri. Pangihutan juga keberatan namanya di bawa-bawa oleh pengunjuk rasa beberapa hari lalu. “Yang unjuk rasa itu mayoritas bukan kader. Di sana nama saya juga disebut-sebut kecewa diganti. Padahal saya sendiri yang minta diganti,” bebernya.

Dia pun menyebutkan tidak ada pemecatan dari jabatan yang dilakukan Partai Gerindra. Menurutnya, yang terjadi adalah pergeseran atau rotasi karena kebutuhan organisasi. “Saya juga imbau kawan-kawan mantan Ketua DPC yang diganti juga untuk berhati-hati membuat pernyataan ke publik. Patuhilah disiplin partai kita ini. Karena kita semua tahu aturan main di Partai Gerindra,” katanya.