MEDAN-Saat ini, destinasi wisata di Sumatera Utara, hanya identik dengan Danau Toba. Mega pembangunan pun sudah mulai direncanakan, untuk mewujudkan Danau Toba sebagai Taman Dunia.


Kenyataan tersebut agaknya disesali oleh seorang anggota DPRD Sumut Fraksi Demokrat Muhri Fauzi Hafiz. Bukan karena tidak setuju dengan pembangunan yang dilakukan di Danau Toba, tapi karena dilupakannya salah satu destinasi wisata Sumatera Utara lainnya yang juga memiliki kekayaan potensi luar biasa. 

Destinasi wisata yang dimaksud adalah Bukit Lawang yang berada di Kabupaten Langkat. Bukit Lawang ini, merupakan destinasi wisata yang "sepaket" dengan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).   

Ditambah dengan infrastruktur yang sangat buruk untuk menuju lokasi Bukit Lawang tersebut, kekesalan Muhri pun semakin memuncak. 

"Melihat kondisi objektif yang terjadi saat ini, misalnya jalan yang sangat buruk, informasi kurang menarik, kawasan wisata belum tertata, dan minimnya keamanan bagi wisatawan, saya katakan bahwa pemerintah sudah lalai. Walaupun saya mengetahui tanpa ada turun tangan pemerintah, sesungguhnya Bukit Lawang tetap ada, tetap berjalan. Namun, dalam hidup berbangsa dan bernegara, pemerintah baik pusat, provinsi maupun kabupaten, punya tanggung jawab yang diatur Undang-undang NKRI," katanya kepada RMOLSumut.com, Sabtu (4/11). 

Muhri Fauzi mengungkapkan, pada saat mengikuti ekspedisi Jelajah Bahorok 2017, bersama anggota DPD/MPR RI Dedi Iskandar Batubara, 1-2 November, dirinya melihat berbagai potensi yang dimiliki oleh Bukit Lawang. 
 
"Pertama, spesies orang utan yang dikenal dengan nama mawas disini hanya ada satu lagi di Kalimantan daerah lain tidak ada lagi. Sehingga dunia dan wisatawan mancanegara datang beramai-ramai ke Bukit Lawang. Faktanya, setiap hari selalu ada kita temukan mereka ditemani penduduk setempat naik ke kawasan TNGL  untuk melihat orang utan tersebut. Kedua, wisata alam hutan, yang ada di TNGL masih sangat alami dan sejuknya luar biasa. Seakan-akan kita sedang di surga hutan dunia yang sejuk dan tenang sekali. Hamparan hutan yang alami dalam kawasan Gunung Leuser, merupakan satu tempat yang sangat menarik untuk menghabiskan kepenatan hiruk pikuk perkotaan," jelasnya.  

"Ketiga, wisata sungai Bohorok yang menantang keberanian kita untuk menikmati arusnya yang deras adalah alternatif yang menjadi bagian tidak terpisahkan. Keempat, wisata Gua alam yang banyak terdapat di bukit Lawang menambah eksotisnya wisata daerah Bukit Lawang dan sekitarnya," sambungnya. 

Empat potensi Bukit Lawang tersebut jika dikelola dengan sangat baik, tegas Muhri maka dapat meningkatkan pendapatan asli daerah maupun negara. Selain juga akan meningkatkan perekonomian masyarakat, melalui penyediaan lapangan kerja. 

"Apalagi jika penataan kawasan wisata ini memberikan peran yang lebih bagi masyarakat sekitarnya, hal ini akan mendongak perekonomian daerah, meningkatkan daya beli masyarakat, memberikan lapangan pekerjaan yang baru dan pengakuan terhadap kearifan lokal akan semakin mengokohkan peran masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," tandasnya.