PALAS - Sekretaris Utama BKKBN Pusat, Novrizal bersama mitra kerja Komisi IX DPR RI, H. Marwan Dasopang berkunjung ke Kabupaten Padang Lawas dalam rangka sosialisasi Komunikasi Informasi Edukasi (KEI) Kreatif. Tujuan kegiatan sosialisasi KEI Kreatif ini dalam meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK). 

Dilaksanakan di dua lokasi berbeda, sosialisasi ini diawali dari Desa Menanti, Kecamatan Hutarajatinggi sekira pukul 8.00 dan berlanjut ke Desa Bulusonik meliputi Pagaran Baringin, Pancaukan dan Arse Simatorkis, Kecamatan Barumun, pukul 14.00, Minggu (5/11/2017).

Kepala Dinas Pengendalian Kependudukan KB dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Palas. Amir Soleh Nssution mengatakan, kunjungan anggota DPR RI H.Marwan Dasopang ini ingin bertemu dengan masyarakat sekaligus mendengarkan aspirasi tentang pelayanan pemerintah terhadap program KB.

"Saat ini tenaga penyuluh KB hanya tiga PNS, sehingga masih sangat kurang untuk memberikan penyuluhan secara merata ke masyarakat. Sedang tenaga kerja honor daerah yang direkrut pemerintah melalhi anggaran APBD sebanyak 78 orang," ungkapnya. 

Senada dengan itu, Kades Arse Simatorkis Maragende Hutasuhut dan Camat Barumun As'ad Tupeil Nasution menyebutkan, melalui sosialisasi KIE ini dapat menjadi evaluasi sekaligus memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang pentingnya berkeluarga berencana dalam membangun keluarga sejahtera.

Anggota DPR RI H.Marwan Dasopang mengajak masyarakat untuk memahami pentingnya mengikuti program KB. Karena hal ini dapat menekan angka kelahiran sekaligus memberikan edukasi tentang membangun hidup keluarga sejahtera. 

"Dilema selama ini banyak masyarakat kurang memahami manfaat ber-KB, sehingga untuk memberikan kesadaran mereka, tentu perlu kita gugah dengan rangsangan," sebutnya.

Ke depan, kata dia, semua informasi yang diperoleh dari masyarakat, akan ditindaklanjutinya dalam rapat komisi, agar segala kebutuhan peralatan kontrasepsi KB yang diperlukan akan dititip pada setiap bidan desa agar pasangan usia subur lebih mudah mendapatkan pelayanan KB.

"Dari hasil dialog langsung dengan ibu-ibu rumah tangga, di satu sisi kesadaran masyarakat tentang program KB mulai ada, namun belum maksimal sehingga perlu terus berinteraksi secara langsung untuk mengatasi peningkatan pemahaman sesuai sasaran program KB bagi masyarakat ekonomi lemah dan pendidikan rendah," pungkasnya.