JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI), Airlangga Hartarto berjanji akan mempejuangkan nomor Taulo agar dipertandingkan pada Asian Games 2018 Jakarta - Palembang 2018.

Hal itu diungkapkan Airlangga Hartarto yang juga Menteri Perindustrian pada penutupan Test event Wushu Road to Asian Games di Britama Arena Kelapa Gading Jakarta Minggu (29/10/2017).

Alasan Airlangga cukup kuat agar Taulo dipertandingkan. Pasalnya, pada Kejuaraan Dunia di Korea Selatan 2017, Indonesia sukses meraih 2 medali emas, salah satunya dipersembahkan Felda Santoso di nomor Taulo. Sedangkan 1 emas lagi dihasilkan Lindswell Kwok.

"Saat ini, kami sudah mempersiapkan atlet termasuk nomor taulo dimana kita punya juara dunia (Felda Santoso). Dari 15 nomor yang sudah ada, kita ingin menambah 1 nomor lagi sehingga peluang meraih emas semakin besar," ujar Airlangga Hartarto.

Dia juga berharap dukungan penuh dari masyarakat Indonesia agar atlet-atlet wushu Tanah Air bisa terus mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.

"Wushu sebagai salah satu cabang andalan berharap dukungan penuh untuk dapat terus berprestasi," ujarnya.

Ajang test event Road to Asian Games 2018 ini diikuti sekitar 547 atlet dari 34 Provinsi dan 50 Perguruan Wushu itu berakhir, Minggu (29/10).

Ajang yang ditutup oleh Ketua Umum PB.WI, Airlangga Hartarto itu juga dijadikan seleksi para atlet wushu Indonesia menghadapi Asian Games 2018.

Hingga hari terakhir Minggu (29/10) , Atlit Pelatnas Wushu masih terlalu tangguh bagi atlit - atlit daerah. Tercatat 14 medali emas nomor Sanda dan Taulo masih didominasi pewushu Pelatnas.

Kabid Binpres PB WI Herman Wijaya mengatakan, untuk atlit pelatnas Taulo masih belum tertandingi oleh atlit daerah. "Perolehan nilai atlet pelatnas sulit dikejar. Nilai mereka rata-rata mencapai 9,60 seperti Felda, Boby dan Erwin," kata Herman Wijaya.

Hal serupa juga terlihat di nomor Sanda yang masih Didominasi Pewushu Pelatnas. Sedangkan di kategori Tradisional animo peserta memperlihatkan begitu banyak peserta yang berpartisipasi sehingga cukup merepotkan panitia.

"Ini membuktikan bahwa olahraga wushu semakin berkembang pesat hampir disetiap daerah ," ujar Herman Wijaya yang juga Manajer Sasana Rajawali Sakti. ***