MEDAN-Harapan Sumatera Utara untuk meraih medali emas di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Tinju antar PPLP, PPLPD dan SKO 2017 di Ambon, Maluku, harus tertunda.

Pasalnya, petinju Sumut, Johannes, yang turun di final kelas 40 kg junior putra harus mengakui ketangguhan petinju Nusa Tenggara Timur (NTT), Riko. Johannes kalah angka dalam laga yang berlangsung di Gedung Sport Hall Karang Panjang, Ambon, Kamis (26/10) malam.

Nasib serupa juga dialami Novida yang turun di kelas 54 kg junior putri. Di semifinal, Novida kalah KO pada ronde kedua dari petinju Riau, Puji Lestari. Bahkan, Novida yang sempat tumbang akibat mendapat pukulan telak dari lawannya, terpaksa mendapat perawatan khusus dari tim medis.

Pelatih PPLP Sumut, Binsar Simamora mengatakan, kegagalan Novida melangkah ke final disebabkan faktor stamina dan kondisi badan yang kurang fit. Binsar menilai, laga berat yang harus dijalani Novida pada babak penyisihan, justru menjadi anti klimaks di semifinal.

"Saya akui fisik, stamina, dan semangat bertanding dia (Novida) down. Tapi sebelum bertanding dia tidak mau terus terang kalau badannya lagi kurang fit. Ini disebabkan waktu di penyisihan kemarin ketika melawan atlet NTT, dia tampil habis- habisan," ucap Binsar, Jumat (27/10).

Meski medali emas gagal diraih Johannes, namun Binsar mengapresiasi penampilan anak asuhnya yang bisa memberikan perlawanan sengit. Tampil di kejurnas perdananya, Johannes sudah menunjukkan prestasi karena mampu persembahkan perak bagi Sumut.

Dengan gagalnya kedua petinju tersebut, maka Sumut hanya menyisakan dua petinju lainnya. Medali emas pun kini bertumpu pada Dani Marpaung yang akan turun di final kelas 63 kg junior putra.

Selain itu, Sumut juga masih menyisakan satu petinju di semifinal yakni Eldadara yang akan bertarung di kelas 54 kg junior putri.

Sementara tim PPLP Sumut baru meraih satu perak dan satu perunggu. Meski demikian, hasil ini dibilang lebih baik dari pencapaian di kejurnas tahun lalu yang hanya merebut 4 perunggu.