MEDAN-Hingga hari ini, Immanuel Silaban (Nuel), mahasiswa Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya USU, korban penganiayaan puluhan petugas satpam kampus belum sadar. Ia masih terbaring di ruang ICU RS Columbia Asia, Jalan Listrik, Medan.

Menurut Gubernur Pemerintahan Mahasiswa (PEMA) FIB USU, Yosua Manalu pada konferensi pers siang ini, berdasarkan tindakan cityscan yang dilakukan dokter, Nuel mengalami fraktur atau retak pada tulang kepala bagian belakang. Selain itu juga pendarahan otak.

"Hasil cityscan menyebutkan Nuel mengalami hal itu, saya sudah tanyakan ke Gubernur PEMA Fakultas Kedokteran yang mengerti, katanya demikian," jelas Yosua.

Begitu dahsyatnya penganiayaan yang dilakukan puluhan satpam USU kepada Nuel, hal itu diperjelas Yosua dengan memperlihatkan sejumlah barang bukti yang berhasil dikumpulkan.

Di antaranya adalah potongan balok kayu yang di sebelah ujungnya dipasang paku, potongan pentungan satpam, badan gitar yang telah hancur akibat digunakan memukul tubuh Nuel, helm serta potongan bantalan kursi.

"Coba lihat balok ini, terdapat rambut Nuel yang tercerabut setelah kepalanya dihantam. Bantalan kursi ini tertempel darah Nuel," papar Yosua menjelaskan.

Selain bukti benda-benda yang digunakan memukul tubuh Nuel, Yosua juga memiliki bukti foto. Semuanya akan disampaikan kepada rektor USU guna menuntut pertanggungjawaban.