MEDAN - Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kota Medan menyebabkan kanopi belakang gedung DPRD Medan roboh. Akibatnya, satu unit mobil Mitsubishi Grandis dan tujuh sepeda motor yang terparkir di belakang gedung DPRD Medan, Jalan Kapten Maulana Lubis, Selasa (24/10/2017) sore tertimpa reruntuhan kanopi. Kejadian ini bermula saat hujan deras mengguyur disertai petir, secara tiba-tiba merubuhkan kanopi bagian belakang gedung dewan. Suara gemuruh yang semula terdengar seperti angin, ternyata akibat kanopi yang roboh sekitar panjang lima meter.

Para awak media yang semula sedang mengetik berita di ruang wartawan, mendadak heboh melihat kejadian itu. Diketahui mobil yang tertimpa kanopi itu milik seorang wartawan Media 24 Jam, Yudi. Sedangkan tujuh sepeda motor diketahui milik sekuriti DPRD Medan.

Amatan di lapangan, runtuhan kanopi tersebut menyebabkan kerusakan ringan pada mobil tersebut. Selain kaca bagian samping kanan lecet, kaca belakang mobil juga terkena timpahan cukup kuat dari kanopi tersebut. Sementara untuk sepeda motor yang terparkir di belakang mobil, tidak begitu mengalami kerusakan. Itu dikarenakan posisi kanopi yang ambruk sudah tertahan bagian belakang mobil.
"Tadi kupikir seng dari kedai belakang itu yang terbang, rupanya kanopi yang ambruk," kata Peter, seorang awak media di lokasi kejadian.

Mulanya kata dia, kejadian ini saat angin kencang disertai petir yang melanda Kota Medan.

"Memang anginnya kencang kali dibanding hujan yang turun. Cukup parah kutengok kanopinya ambruk," ungkapnya.

Mengetahui kejadian itu, Sekretaris DPRD Medan Abdul Aziz didampingi Kabag Umum Andi Harahap dan Anggota DPRD Medan Landen Marbun langsung melihat kondisi ambruknya kanopi bagian belakang gedung dewan itu. Kesempatan itu Andi Harahap berjanji pihaknya akan menanggungjawabi kerusakan kenderaan atas peristiwa tersebut.

Sementara Yudi, salah seorang korban dalam peristiwa itu mengakui bahwa pihak Sekretariat DPRD Medan siap bertanggungjawab atas kejadian tersebut.

"Tadi Pak Andi Kabag Umum bilang akan diperbaiki. Gak masalah kok, ini hal yang biasa. Apalagi kan karena bencana," katanya.