MEDAN - Kacau ah, ternyata tak hanya ratusan warga di Delitua dan sekitarnya yang terkena imbas pemadaman air, efek dari kebocoran pipa induk yang berada di Jalan Purwo Gang Anyelir.

Senin (23/10) sore pemandangan serupa terjadi di Jalan Mahkamah Kelurahan Masjid Kecamatan Medan Kota, Ratusan kepala keluarga tampak antri mengambil air dari rumah warga yang memiliki sumur. Pasalnya, mereka sudah kehabisan air semenjak terhentinya pendistribusian air dari PDAM Tirtanadi Sumatra Utara.

Bahkan beberapa warga mengeluhkan masalah kerusakan pipa milik PDAM Tirtanadi dikawasan Delitua mengakibatkan terganggunya pendistribusian air. "Kita ada mendengar masalah kerusakan pipa di Delitua, namun seharusnya pihak PDAM kan bertindak cepat. Kami sangat kesulitan dalam memperoleh air untuk masak, mencuci dan mandi,"ujar Hendro Budiman warga Jalan Mahkamah.

Dilanjutkannya, air ditempat kami sudah tiga hari tak mengalir, gimana kami mau memperoleh air?, jadi kita mohonlah PDAM Tirtanadi secepatnya melakukan perbaikan. Sementara itu ditempat terpisah, AA Chaniago warga Jalan Sutrisno Gang Cempaka ini pun mengeluh masalah air. Sama halnya dengan Budiman warga Jalan Mahkamah ini pun, ia mengeluhkan masalah air. "Duh repot kalau gini, terpaksa kami menumpang mandi ditempat saudara yang memiliki sumur pompa air. Apalagi untuk anak balita kami harus membeli air galon untuk mandinya,"keluhnya lagi.

Sementara itu, Direktur Air Minum PDAM Tirtanadi Delviyandri didampingi Kadiv Transmisi PDAM Tirtanadi, Muhri menyatakan pihaknya kini tengah berusaha melakukan perbaikan terhadap pipa induk 1.000 mm didaerah Jalan Stasiun Kereta Api Duren/Jalan Purwo Gang Anyelir yang telah berlangsung semenjak Minggu (22/10), kemarin.

Masalahnya, sekarang ini tim harus membongkar bangunan lantai rumah untuk memperbaiki pipa yang mengalami kebocoran. "Karena pipanya berada dibawah dasar bangunan rumah warga yang seharusnya diatas pipa tidak boleh ada bangunan, apalagi lokasinya berada dijalur eks kereta api,"ucapnya.

PDAM Tirtanadi Berdalih Karena Mati Lampu

Kebocoran pipa induk yang terbuat dari fiber tersebut menurut pihak PDAM Tirtanadi karena seringnya pemadaman listrik. "Biasanya tekanan air disebabkan terjadinya pemadaman listrik, ketika dihidupkan genjet maka tekanan air tidak stabil karena pipa 1.000 mm yang mengakibatkan guncangan padahal pipa sepanjang 20 Km dari IPA Delitua tersebut hingga mengalami kebocoran," terang Delvi.

Kembali mengingatkan, padahal pipa yang berada di lokasi kebocoran tersebut berada di badan jalan tepatnya eks rel kereta api. Hanya saja pihak PDAM Tirtanadi mengatakan kalau mereka mengalami kesulitan karena pipa berada dibawah rumah salah satu warga. Sangat tidak bijaksana alasan yang dikatakan kepada masyarakat sebagai sebab akibat pemadaman air, yang notabene harus dibayar warga setiap bulannya.