ASAHAN - Polres Asahan menggelar kegiatan deteksi dini kanker serviks kepada Bhayangkari, Polwan, PNS Polri, wali murid TK Kemala Bhayangkari 08 dan masyarakat, Jumat (13/10/2017) di Ruangan TK Kemala Bhayangkari 08 Kota Kisaran. Kegiatan yang bertemakan Mewujudkan Indonesia Bebas Kanker Serviks dengan Tes Iva dan Kanker Payudara melalui SADARI ini merupakan rangkaian kegiatan HUT ke 65 Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari (HKGB).

Kapolres Asahan AKBP Kobul Syahrin Ritonga mengatakan, moment ini dapat dimanfaatkan untuk memperhatikan diri, keluarga dan lingkungan kerja.

“Teori manapun menyatakan pencegahan itu lebih efektif dari pada pengobatan apalagi urusan kesehatan, kadang tidak kita sadari tiba tiba sakitnya sudah stadium lanjut,” lanjutnya.

Ketua cabang Bhayangkari Polres Asahan, Ny dr Rima Syahrin Ritonga saat memberikan sambutan merasakan sejalan dengan gerakan yang bertemakan Mewujutkan Indonesi Bebas Kanker Servik Dan Payudar Dalam Rangka HUT HKGB Ke-65 Tahun 2017, Bhayangkari Cabang Polres Asahan menyusun program-program yang dapat merubah pola pikir dan memberdayakan masyarakat agar dapat hidup mandiri, produktif, kreatif, dan berkarakter untuk mendorong tercapainya kemajuan dan kesejahteraan bangsa.

"Semoga dengan deteksi dini dapat meminimalisir penderita kanker serviks. Juga mempermudah mengobatinya kepada penderita yang diketahui sejak stadium awal, ini dapat membantu kualitas kesehatan kita semua," Kata Ibu Ketua Bhayangkari ini.

Sebagai bentuk kepedulian dan keprihatinan, Bhayangkari Cabang Polres Asahan mengadakan pemeriksaan dini kanker serviks dengan tes Iva dan Kangker payudara terhadap Bhayangkari dan masyarakat umum bekerja sama dengan Klinik Polres Asahan dan Puskesmas Mutiara Kabupaten Asahan.

Program ini telah dicanangkan untuk mengurangi angka kematian pada wanita akibat kanker dan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan yang tinggi melalui pelaksanaan hidup sehat.

“Saya berharap melalui kegiatan ini dapat menjadi bagian upaya promotif dan preventif pada masyarakat luas pada umumnya, dan pekerja wanita pada khususnya. Kegiatan ini dapat menjadi contoh sebagai bentuk kepedulian pada upaya pencegahan kanker serviks secara komprehensif dan berkesinambungan,” ujar Rima Syahrin Ritonga.

Kanker serviks adalah jenis kanker yang memiliki peringkat prevalensi kedua setelah kanker payudara yang banyak ditemukan di Indonesia. Ini menunjukan bahwa rata-rata setiap jam jumlah penderita kanker serviks bertambah dan menyebabkan meninggal dunia. Angka ini diperkirakan akan terus meningkat dalam kurun waktu 10 tahun mendatang jika tidak dilakukan tindakan upaya-upaya pencegahan.