MEDAN-Sejumlah tokoh muda berbicara pada Sarasehan Pilkada bertajuk "Memetakan Harapan Masyarakat dan Peluang Kandidat di Pemilihan Gubernur Sumut Tahun 2018", di Rumah Konstituen, di Kedai Kopi Kombur, Jalan Sisingamangaraja, Medan.

Tokoh muda Sumut Ronald Naibaho menilai Provinsi Sumatera Utara (Sumut) saat ini menginginkan lahirnya sosok kaum muda untuk memimpin Sumut ke depan.

Ronald mendasari pernyataannya itu melihat kondisi pembangunan Sumut yang masih terkesan stagnan hingga saat ini. Kemudian sebagian besar pembangunan saat ini masih stagnan.

"Apakah itu urusan wajib dan urusan pilihan tidak bisa dilaksanakan dengan baik sekalipun itu kewenangan Provinsi Sumut. Di luar itu masalah lama seperti soal listrik, gas, air bersih, pendidikan dan kesehatan masih belum terselesaikan," ujar Ronald.

Oleh karena itulah, menurut Ronald, Sumut memerlukan pemimpin muda yang baik hati, yang mampu menginspirasi rakyat agar bersemangat dan keluar dari lingkaran kemiskinan.

"Dan kami pikir sosok pemimpin muda harapan rakyat itu ada pada Bapak JR Saragih," kata polikus Partai Demokrat ini.

Tokoh muda lainnya Ari Sugarna juga mengatakan agar para tokoh senior yang berniat maju di Pilgubsu mengurungkan niatnya dan memberikan kesempatan kepada kalangan muda.

Dia bahkan menyarankan agar Syamsul Arifin yang disebut-sebut saat ini ikut sebagai salah satu kandidat di Pilgubsu, untuk legowo menyerahkan kesempatan kepada para pemimpin muda.

"Saya pikir Pak Syamsul sudah lah, beliau lebih tepat sebagai senior kita, guru kita. Lebih tepat kalau Pak Syamsul mempercayakan kepemimpinan Sumut kepada kaum muda," katanya.

Demikian juga terhadap Pangkostrad Letjend Edy Rahmayadi. Menurut Ari Sugarna, sangat disayangkan bilamana Edy Rahmayadi meninggalkan karir cemerlang kemiliteran saat ini ketimbang ikut sebagai kontestasi di Pilgub Sumut.

"Apalagi saat ini beliau sedang giat-giatnya mengembangkan sepakbola nasional sebagai Ketua PSSI. Meminjam status Ketua DPP Pemuda Perindo Effendi Syahputra, lebih tepat kalau Pak Edy sebagai putra Sumut kita dukung jadi Panglima TNI," sebutnya.

Namun bukan berarti Tengku Erry Nuradi tidak pantas lagi memimpin Sumut. Menurutnya, jika Tengku Erry bertarung di Pilgubsu, adalah sesuatu yang bagus juga untuk Sumut ke depannya.

Hadir juga pembicara tokoh muda lainnya seperti Sugiat Santoso, Eko Marhaendi dan Fadly Yasir. Mereka juga menyampaikan Sumut butuh pemimpin muda yang bisa menginspirasi dan memberi semangat kepada rakyat untuk bangkit dari kemiskinan.

Ronald Naibaho menambahkan, dalam Pilkada ada lima pilar yang harus bermain secara profesional dan sungguh-sungguh.

Pertama KPU sebagai penyelenggara, partai politik sebagai pemain, Bawaslu sebagai wasit, rakyat sebagai pemilih dan kalangan pers, LSM dan perguruan tinggi sebagai pemantau untuk memastikan semua bermain di Pilgubsu secara fair play.