JAKARTA - Panita Asian Para Games 2018 (INAPGOC) akan melobi pemain tim nasional Brasil, Neymar Jr untuk bisa datang ke Indonesia memeriahkan Asian Para Games (APG) Jakarta, 8-16 Oktober 2018. Saat ini, panitia pelaksana Asian Para Games (Inapgoc) masih menunggu kepastian dari pihak Neymar.

"Ini sebagai bentuk kreativitas agar kegiatan semakin menarik. Ini belum fix, tapi kami sudah membuka komunikasi dengan Neymar," kata Ketua INAPGOC, Raja Sapta Oktohari pada acara hitung mundur satu tahun jelang APG 2018 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (6/10/2017).

Selain Neymar, lanjut Okto, ada atlet lain yang sedang didekati. Hal ini dilakukan jika sewaku-waktu pemain Paris Saint-Germain (PSG) tersebut tak jadi terlibat di APG.

"Ada atlet bola, tinju, pokoknya ikon olahraga yang punya daya tarik. Nanti kami akan melibatkan banyak orang, utamanya dari komunitas difabel, sehingga tujuan APG tercapai bahwa Indonesia adalah negara yang ramah terhadap difabel," ungkapnya.

Member of Sports Division lNAPGOC, Urgyen Richen Simon menambahkan, pihaknya sudah bertemu Neymar dan tim manajemen di Paris, beberapa waktu lalu. Alasan memilih Neymar karena mantan pemain Barcelona tersebut saat ini menjadi Duta Besar PBB untuk urusan difabel.

"Kami sudah bertemu Neymar dan Ayahnya, mereka sangat welcome. Kami membahas peluang-peluang, tapi masih belum ada kesepakatan," terang Simon.

Menurut dia, INAPGOC akan kembali melakukan pertemuan lagi dengan Neymar pada bulan depan di Brasil. Itu merupakan pertemuan akhir sebelum pihak Neymar mengambil keputusan.

"Kemungkinan ke acara kita (APG) sangat besar. Kans 50 persen ke atas. Nanti kami fix kan dulu, setelah itu baru diumumkan ke publik," jelasnya.

Pada acara hitung mundur satu tahun jelang APG tersebut, juga diselingi pemberian bonus secara simbolis bagi peraih medali SEA Games 2017 dan ASEAN Para Games 2017 Kuala Lumpur, Malaysia. Bagi peraih emas, pemerintah mengucurkan tali asih sebesar Rp 200 juta, perak Rp 100 juta dan perunggu Rp 60 juta.

Turut hadir, antara lain Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Menpora Imam Nahrawi dan Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir.

Menpora Imam Nahrawi mengatakan, bonus yang diberikan pemerintah murni berasal dari APBN dengan total Rp 80 miliar. Selain itu, uang yang disalurkan juga tak dipotong pajak.

"Atlet SEA Games dan ASEAN Para Games, cek rekening sore ini juga. Apakah sudah diterima atau belum, utuh atau tidak. Saya tidak ingin ada yang berkurang di tengah jalan. Hari ini secara simbolik, sedangkan yang lain 200an atlet belum diundang karena sedang menjalani pelatnas," jelasnya.

Selain bonus uang, pemerintah juga mengupayakan bonus berupa rumah dan peraih medali bisa diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Namun untuk rumah, masih menunggu kabar dari Kemenpupera yang akan melakukan rapat terbatas. Sedangkan untuk janji PNS, Menpora sudah mengajukan nama-nama atlet kepada Kemenpan RB untuk diproses melalui jalur khusus.

"Tapi kalau ada yang tidak lolos PNS, nanti akan diajukan jadi staf di BUMN. Tinggal ngasih data ke Kementerian BUMN," ujar Imam. ***