JAKARTA - Seorang keyboardis, Syamsudin tewas setelah ditusuk oleh pria yang diketahui bernama Jenjen. Dia dibunuh lantaran pelaku kesal dan menganggapnya sebagai perusak rumah tangga.

Aksi pertumbahan darah tersebut terjadi pada Selasa (3/10/2017) di sebuah rumah kontrakan di Kampung Sumber Jaya, RT01/20, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

Uyin (35), warga setempat mengatakan, kejadian berawal saat korban sedang menengok rumahnya yang sedang dibangun. Tak lama kemudian, korban bertemu pelaku dan terjadi adu mulut.

"Saat adu mulut, pelaku langsung mengeluarkan pisau dan menusuk korban di bagian perut sehingga korban lari ke dalam kamar mandi kontrakan," ungkap Uyin saat ditemui Kricom.id, Rabu (4/10/2017).

Melihat kejadian itu, Uyin yang sedang duduk di teras rumah, lari karena merasa takut. Beberapa saat kemudian, pelaku pun kabur. Namun nahas, saat ditemukan warga, Syamsudin sudah dalam keadaan tewas. Mayatnya tergeletak di kamar mandi.

Dari informasi yang didapat, Syamsydin alias Jawir merupakan anggota Keybordis Lintas Wolayah (KLW). Forum ini merupakan kumpulan kelompok jasa organ tunggal yang bermarkas di Kabupaten Bekasi.

Diduga kuat, pembunuhan ini dilatarbelakangi oleh kecemburuan. Jenjen yang memiliki istri bernama Mia (28) menuduh Jawir sebagai biang kerok penghancur rumah tangga karena sang istri dinilai memiliki kedekatan lebih dengan korban.

"Saya tidak pernah ketemu Mia, tapi saya tahu dia adalah penyanyi sekaligus pemilik Sound orgen tungal. Kalau Jawir dikenal sebagai pemegang alat musik" aku Wida, salah satu anggota KLW dari Grup Oglek Entertain yang datang ke lokasi.

Wida mengatakan, bagi sesama profesi jasa organ tunggal, kedekatan penyanyi dengan pemegang alat musik merupakan kewajaran yang biasa terjadi. Kata dia, hal itu untuk membangun 'chemistry' panggung.

"Tapi kedekatan seperti itu bukan berarti selingkuh," ujarnya.

Kapolsek Tambun, Kompol Boby Kusumawardana mengatakan, dari hasil identifikasi terdapat lebih dari lima tusukan di tubuh korban. Luka tersebut, yakni sobek pada bagian perut, leher dan betis.

"Jadi dugaan sementara korban dibunuh karena pelaku cemburu dan untuk kasis ini kami sudah mengamankan barang bukti berupa pisau, ponsel dan dompet," katanya dikonfirmasi terpisah.

Setelah polisi melakukan olah TKP, jenazah korban langsung dibawa ke RS Polri untuk proses autopsi. Polisi juga tengah fokus melakukan pengejaran terhadap pelaku untuk menjeratnya dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan.***