MEDAN-Pernyataan tersebut langsung terlontar dari mulut Akbar (35), warga Jalan Tembakau Raya, Perumnas Simalingkar, Kelurahan Mangga, Kecamatan Medan Tuntungan begitu mendengar Kota Medan mendapat dua kategori penghargaan pada ajang Indonesia Attractiveness Award (IAA) 2017.  Kedua penghargaan tersebut yakni untuk kategori Kota Terbaik Indonesia 2017 dan Kota Terbaik Per Region Sumatera yang langsung diterima oleh Walikota Medan Dzulmi Eldin dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) yang diwakili oleh Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil Kemendagri Zudan Arif Fakrullah di Java Ballroom The Westin, Jalan HR Rasuna Said, Karet Kuningan, Jakarta.

"Dari sisi mana Medan bisa dikategorikan terbaik. Jalan ditengah pemukiman seperti Tembakau Raya ini saja kupak-kapik tak dipedulikan. Yang menilai itu mungkin buta makanya Medan masuk kategori kota terbaik," katanya.

Hal yang sama disampaikan oleh Dedek (32), warga Jalan Sawit Raya. Ia mengaku heran dengan penghargaan yang menurutnya sama sekali tidak menggambarkan adanya hal yang pantas dibanggakan di Kota Medan.

"Itu bang lihat dulu sampah didepan rumah kita itu. Udah menggunung bahkan sampai tumpah ke badan jalan. Lantas dimananya kota ini layak disebut terbaik," katanya sambil menunjuk gunungan sampah pada Transit Depo (TD) pembuangan sampah milik Dinas Kebersihan Kota Medan yang berada di Jalan Sawit Raya. 

Dilokasi ini sampah memang sudah memenuhi halaman penampungan sampah sementara tersebut hingga menutupi bak penampungan dan menggunung hingga menutupi sebagian badan jalan.

Kedua warga ini mengatakan, Medan belum layak mendapat penghargaan sebagai kota terbaik karena layanan pemerintah kepada masyarakat yang masih belum maksimal. Bukan hanya dari sisi kinerja Pemko Medan, mereka juga menyoroti kasus-kasus kejahatan yang marak di Kota Medan seperti aksi begal dan peredaran narkoba.

"Begal itu tidak hanya menjadi tanggung jawab polisi. Begal itu muncul karena mereka nggak punya kerjaan, sementara pemerintah sendiri tak mampu membuka lowongan kerja. Mereka stress dan pelariannya memakai narkoba. Pada akhirnya setelah kecanduan mereka jadi penjahat," ujar Dedek menambahkan.

Diketahui, Medan mendapat kategori terbaik bersama beberapa kota besar lainnya di Indonesia dalam ajang Indonesia Attractiveness Award (IAA) 2017. Kota Medan menempati peringkat empat dengan indeks total 85,46 setelah Kota Bandung (90,19), Kota Surabaya (88,08) dan Kota Semarang (86,95).

Wali Kota Medan Dzulmi Eldin usai menerima penghargaan tersebut mengatakan, pihaknya sangat bangga atas dua penghargaan yang berhasil diraih Kota Medan tersebut.

Keberhasilan ini tidak terlepas dari kerja keras seluruh jajaran Pemkot Medan, termasuk dukungan penuh seluruh lapisan masyarakat dalam upaya menjadikan Kota Medan lebih baik lagi ke depannya.

Ia berharap penghargaan yang diterima tersebut tidak membuat cepat puas justru semakin menjadi motivasi sekaligus inspirasi untuk bekerja lebih keras lagi.

"Insya Allah dengan kerja keras dan kebersamaan yang terus kita bangun dengan masyarakat, Kota Medan semakin maju dan berkembang sehingga menarik perhatian investor untuk berinvestasi di Kota Medan," ungkapnya.