MEDAN-Pendidikan merupakan hak seluruh anak. Nasib negara dan bangsa ini terletak pada bagaimana kualitas pendidikan. Atas dasar hal tersebut, persoalan 180 siswa tambahan di SMA Negeri 2 Medan tidak layak untuk diperpanjang, apalagi dipersulit. Jika masalah tersebut dibiarkan semakin besar dan mengorbankan siswa, seluruh pihak terkait akan ikut berdosa. 

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Barisan Mahasiswa Islam (Basmi) Sumut, M. Alwi Hasbi Silalahi. 
 
"Selesaikan segera masalah dan jangan korbankan siswa. Sebab jika masalah ini tidak segera diselesaikan, maka psikologi 180 anak itu akan ikut terguncang. Jika sudah begitu, kita semua akan ikut berdosa," katanya. 

Apalagi, ujar Hasbi, Kemendikbud telah menyebutkan bahwa masalah tersebut hanya masalah yang sepele dan sangat mudah untuk diselesaikan. 

"Inikan persoalan sepele, orangtua siswa juga sudah bertemu dengan kementrian dan kementrian bilang selesaikan di internal masing masing, kalu sudah sperti ituya sudah kita tunjukkan bahwa sunatera ini adalah harmonis dan benar dengan jargon sumut paten nya" ujar hasbi

Oleh karena itu, Hasbi berharap Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, baik Dinas Pendidikan maupun Gubernur Sumatera Utara, dapat segera menyelesaikan masalah tersebut tanpa merugikan pihak manapun. 

"Saya yakin setelah sampai persoalan ini ke Pak Gubernur, Pak Gubernur pasti buat keputusan yang tidak ada merugikan pihak manapun dan memastikan anak
-anak itu dapat belajar dengan nyaman," tandasnya.